Bicaraindonesia.id, Surabaya – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa resmi menutup gelaran KUMKM Expo ke 9 di Grand City Convention Center, Kota Surabaya, Minggu (31/7/2022).
Selama berlangsungnya KUMKM Expo ke 9 pada tanggal 27-31 Juli 2022, gelaran tersebut berhasil mencatatkan transaksi langsung di atas Rp2,5 miliar.
“Hari ini transaksi yang langsung Rp2,5 miliar. Tapi ada transaksi secara live shopping. Ada juga transaksi dalam bentuk pesanan,” kata Gubernur Khofifah usai acara penutupan.
Gubernur Khofifah menyebut, transaksi dalam bentuk pesanan itu nilainya cukup besar. Salah satunya yaitu, pesanan dari Bank Indonesia (BI) hingga Provinsi Aceh. “Itu belum dihitung. Kemudian dari lembaga keuangan ada Rp 10 miliar lebih,” ungkap dia.
Ia menyatakan, bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim akan terus membangun sinergi dengan semua pihak. Ini dilakukan untuk mendorong semangat para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar tak hanya berhenti di sini.
“Jadi kalau kita menyebut pentahelix, maka di sektor KUMKM juga dibutuhkan partnership dengan elemen-elemen pentahelix,” ujarnya.
Mantan Menteri Sosial (Mensos) RI itu menerangkan, sinergi pentahelix yang dimaksud adalah bagaimana seluruh elemen dapat saling berkolaborasi. Mulai dari government membangun mediasi, memberikan support dan membangun market akses. Kemudian, private sector memberikan permodalan atau pendampingan.
“Dari perguruan tinggi juga melakukan pendampingan dan media serta society (masyarakat) sendiri. Kita berharap bahwa akan ada percepatan digital ekosistem di lingkungan KUMKM di Jawa Timur,” harap dia.
Di sisi lain, dia menilai, bahwa literasi digital bagi para pelaku KUMKM merupakan bagian yang sangat penting. Oleh sebabnya, harus ada skill yang lebih terstandar bagi mereka. Seperti misalnya, bagaimana ketika pelaku KUMKM memotret barang, maupun memasarkannya secara live streaming.
“Tentu kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh partner yang sudah memberikan support, selama KUMKM Expo ini berjalan,” imbuhnya.
Gubernur perempuan pertama di Jatim itu berharap, meski gelaran ini telah resmi ditutup, namun proses untuk mendorong semangat para pelaku KUMKM tidak boleh berhenti di sini. Baik itu semangat berupa pendampingan maupun akses pasar dan permodalan.
“Jadi kemarin pada saat pembukaan, ada beberapa MoU. Baik dengan kampus maupun dengan mereka yang masuk pada platform-platform yang bisa memberikan pendampingan dan market akses,” terangnya. (*/A1)