Bicaraindonesia.id – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) telah berhasil memulangkan 15 orang korban TPPO (Tindak Pidana Perdagangan Orang) dari wilayah segitiga emas di Bokeo, Laos hingga tiba di tanah air dengan selamat.
Mengutip laman resmi kemlu.go.id menerangkan, bahwa pemulangan korban TPPO dilakukan dalam dua kloter penerbangan, yakni pada tanggal 25 dan 26 Juni 2022.
“Setibanya di tanah air, WNI korban TPPO dimaksud telah diserah-terimakan kepada Kementerian Sosial RI untuk pemeriksaan lanjutan,” tulis laman resmi Kemlu.go.id sebagaimana dikutip pada Senin (27/6/2022).
Sebelumnya, para WNI/PMI tersebut berhasil dievakuasi oleh KBRI Vientiane dengan bantuan Kepolisian Nasional Laos dari sebuah perusahaan di kawasan segitiga emas Provinsi Bokeo, Laos pada tanggal 10 Juni 2022. “Proses evakuasi dilanjutkan dengan pemeriksaan awal TPPO di KBRI Vientiane,” lanjut keterangan resmi Kemlu.
Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya eksploitasi dan intimidasi yang dilakukan oleh perusahaan terhadap ke-15 orang tersebut serta mengalami tekanan mental dengan jam kerja 15 jam sehari.
Bahkan, Kemlu menyebut, mereka juga diancam dijual ke perusahaan lain sebagai pekerja seks komersial apabila tidak mencapai target penjualan investasi palsu.
Para WNI/PMI yang menjadi korban, pada awalnya tergiur dengan iklan lowongan pekerjaan yang beredar di media sosial khususnya Facebook. Iklan lowongan itu menawarkan pekerjaan sebagai customer service di perusahaan fintech dengan gaji besar dan fasilitas yang baik.
“Namun setibanya di Laos, para PMI dipaksa untuk bekerja di perusahaan financial scammers, mengalami tekanan dan intimidasi bila tidak mencapai target serta diwajibkan membayar denda apabila memilih keluar dari perusahaan,” bunyi keterangan resmi Kemlu.
Di akhir keterangannya, Kemlu mengungkapkan, jika modus perekrutan semacam ini makin marak terjadi dalam dua tahun terakhir. Kementerian Luar Negeri c.q. Direktorat Perlindungan WNI telah menyebarluaskan imbauan agar masyarakat tidak mudah tergiur penawaran kerja semacam ini. ***
Source: Kemlu
Editorial: B1