Bicara Indonesia – Gempa bumi berkekuatan 6,1 SR melanda Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada Jumat, 25 Februari 2022 sekitar pukul 08.30 WIB. Meski tidak berpotensi tsunami, gempa tersebut menyebabkan puluhan rumah mengalami kerusakan dan korban jiwa.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan Kementerian Sosial (Kemensos) RI per Jumat, 25 Februari 2022, pukul 18.00 WIB, gempa menyebabkan 7 orang korban jiwa, 10 orang luka berat, 75 orang luka ringan dan sekitar 5000 jiwa mengungsi di 35 titik pengungsian yang berada di Kecamatan Talamau, Kecamatan Pasaman dan, Kecamatan Kinali.
Sedangkan untuk kerusakan, tercatat sebanyak 100 rumah mengalami rusak berat dan 300 unit rusak ringan di Pasaman Barat. Sementara di Kabupaten Pasaman, sebanyak 10 unit rumah rusak ringan.
Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini langsung menginstruksikan jajarannya untuk mengirimkan bantuan logistik ke lokasi bencana. Bahkan, dia juga berangkat ke lokasi bencana pada Sabtu (26/2/2022) pagi.
Di lokasi gempa, Mensos Risma menemui para penyintas dan menyerahkan bantuan. Juga, melakukan pengecekan titik-titik kerusakan untuk menentukan tindakan lebih lanjut.
“Jadi kita bagi tenda keluarga. Masing-masing keluarga yang kondisi rumahnya sudah rawan, itu kita bagi tenda. Nanti keluarga yang masang (menentukan) titiknya di mana,” kata Mensos Risma kepada awak media di sela meninjau lokasi bencana.
Selain tenda darurat, Mensos Risma menyebut, pihaknya juga menyiapkan makanan siap saji, beserta makanan untuk anak-anak. Tak hanya itu, pihaknya juga menyiapkan pampers hingga peralatan untuk kebutuhan anak-anak.
“Juga sedang kita kaji untuk membuat dapur umum. Sama nanti ke depan kita akan siapkan lumbung sosial,” tambahnya.

Mantan Wali Kota Surabaya itu menjelaskan, karena titik lokasi bencana jaraknya jauh dari kantor kabupaten, maka lumbung sosial ini disiapkan. Harapannya, supaya warga bisa mandiri ketika sesuatu yang mendesak terjadi. Sedangkan untuk titiknya bakal diserahkan ke pemerintah daerah setempat.
“Kenapa lumbung sosial? Supaya warga bisa mandiri, jadi tidak tergantung. Karena jarak lokasi jauh dari kantor kabupaten. Maka kalau terjadi sesuatu, warga bisa mandiri,” jelas dia.
Di sisi lain, ia juga menyatakan akan berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengenai rencana perbaikan rumah warga yang mengalami kerusakan akibat gempa.
“Nanti ada BNPB yang sebetulnya ia berhak membantu untuk perbaikan itu. Nanti akan saya diskusikan karena ini bukan kewenangan saya langsung,” tandasnya.
Diketahui, untuk membantu para korban, Kemensos RI telah mengirimkan bantuan dari Gudang Regional di Palembang dengan bantuan logistik berupa Pampers 300 paket, makanan siap saji 2.000 paket, sandang bayi 300 paket, pembalut wanita 300 paket, tenda gulung 300 unit dan tenda keluarga 50 unit.
Ada pula kasur 300 unit, family kit 300 paket, velbed 70 unit, matras 300 paket, air minum kemasan 100 dus, food ware 300 paket, selimut 300 lembar, tenda merah putih 4 unit, peralatan dapur keluarga 300 paket, kids wear 10 paket. Barang bantuan dari Gudang Palembang tersebut, langsung dikirim ke Kabupaten Pasaman Barat.
Sementara dari Gudang Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Padang, disalurkan bantuan berupa Tenda Keluarga 30 unit, sandang bayi 500 paket, matras 200 unit, tenda serbaguna keluarga 3 unit, kasur 100 lembar, air minum kemasan 40 dus, food ware 200 paket, perlengkapan dapur keluarga 200 paket, popok bayi 100 paket, pembalut wanita 1.000 paket, selimut 200 lembar dan makanan anak 500 paket.
Bantuan berikutnya, dikirimkan dari Gudang Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Sumbar berupa makanan siap saji 400 paket, lauk pauk siap saji 400 paket, selimut 200 lembar, makanan anak 400 paket, kasur 100 lembar, tenda gulung 200 lembar, peralatan dapur keluarga 20 paket, sandang dewasa 100 paket, sandang bayi 100 paket, dan matras 200 lembar. (A1)