Bicaraindonesia.id, Teluk Bintuni – Tiga perwira tinggi Polri turun langsung ke medan operasi dalam pencarian Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi Samuel Marbun, yang dinyatakan hilang di tengah hutan Papua Barat.
Operasi Alfa Bravo (AB) Moskona 2025 menjadi saksi bagaimana sinergi dan kepemimpinan tiga jenderal mengarungi medan ekstrem demi misi kemanusiaan.
Operasi ini dipimpin langsung oleh Kapolda Papua Barat Irjen Pol. Johnny Eddizon Isir, Danpas Pelopor Korbrimob Polri Brigjen Pol. Gatot Mangkurat Putra Perkasa Jomantara, dan Karobinops Stamaops Polri Brigjen Pol. Auliansyah Lubis. Ketiganya memimpin langsung tim gabungan yang menyusuri kawasan rawan di Teluk Bintuni.
Dimulai sejak Rabu, 23 April 2025, Irjen Pol. Johnny Eddizon Isir memimpin perjalanan darat dari Poskotis Meyado menuju Pos Aju Mayerga.
Medan licin, curam, dan penuh risiko menguji ketangguhan tim selama tiga jam perjalanan. Kepemimpinan di lapangan menjadi kunci utama dalam mengatur ritme dan menjaga semangat personel.
Keesokan harinya, Kamis, 24 April 2025, perjalanan dilanjutkan menuju Pos Aju Cempedak. Kapolda dan pasukan berjalan kaki lebih dari sembilan jam, menembus hutan lebat, rawa-rawa, serta jalur ekstrem yang menyimpan potensi bahaya tinggi.
Komando langsung dari jenderal di garis depan menumbuhkan solidaritas dan semangat juang tinggi di antara pasukan.
Puncaknya terjadi pada Jumat, 25 April 2025, saat 145 personel gabungan dari Tim SAR Korbrimob Polri, Satbrimob Polda Papua Barat, dan Infafis berhasil mencapai lokasi yang diduga menjadi titik hanyutnya Iptu Tomi.
Lokasi ini berada di Zona Merah, daerah yang dikenal sebagai sarang aktivitas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Di bawah komando langsung para jenderal, tim segera melakukan penyisiran intensif dan pengumpulan data. Hujan deras, tanah berlumpur, serta ancaman dari hewan buas seperti buaya tak menyurutkan semangat mereka. Situasi ini menjadi cerminan dedikasi dan keberanian aparat dalam menghadapi tantangan berat.
Operasi semakin diperkuat pada Sabtu, 26 April 2025, dengan bergabungnya dua personel Divhumas Polri. Total kekuatan mencapai 147 orang.
Di bawah pengawasan tiga jenderal, olah tempat kejadian perkara (TKP) dan rekonstruksi dilaksanakan untuk memperjelas kronologi kejadian.
“Setiap langkah yang kami ambil di hutan ini adalah bentuk kesungguhan kami untuk menemukan rekan kami. Kami tidak akan berhenti sebelum ada kejelasan,” tegas Irjen Pol. Johnny Eddizon Isir di lokasi operasi.
Proses investigasi berlanjut pada Minggu, 27 April 2025. Olah TKP dan rekonstruksi tetap dilakukan dengan cermat.
Sekitar pukul 13.00 WIB, Kapolda bersama sebagian personel dievakuasi ke Poskotis Meyado menggunakan dua helikopter secara bertahap, mengingat keterbatasan kapasitas penerbangan dan pentingnya menjaga keselamatan seluruh tim.
“Medan berat, cuaca ekstrem, bahkan ancaman nyata dari KKB tidak akan pernah melunturkan dedikasi kami. Ini adalah bukti nyata bahwa solidaritas dan profesionalisme Polri selalu hadir di medan tugas paling berat sekalipun,” ujar Brigjen Pol. Gatot Mangkurat.
Operasi Alfa Bravo Moskona 2025 tak sekadar pencarian, melainkan bukti keteguhan, loyalitas, dan pantang menyerah institusi Polri dalam melindungi sesama anggota. ***
Editorial: A1
Source: Divhum Polri