Bicaraindonesia.id, Jakarta – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan penelitian sesar di sepanjang Pulau Jawa, yang membentang dari Ujung Kulon hingga Banyuwangi. Salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk memahami dan memetakan potensi risiko bencana gempa di wilayah tersebut.
Kondisi pulau Jawa dengan populasi terpadat di Indonesia, menjadi alasan dilakukannya pemetaan sesar di Pulau Jawa. Hal ini membuat Pulau Jawa menjadi sangat rentan terhadap bencana-bencana geologi yang dapat terjadi. Proyek ekspedisi yang dilakukan oleh BRIN tidak hanya memetakan sesar, tetapi juga mencakup pemetaan palung, gunung, dan bukit di bawah laut.
Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN Sonny Aribowo menjelaskan beberapa wilayah sepanjang pulau Jawa yang telah dilakukan penelitian.
“Sejauh ini, sesar-sesar di Jawa yang sudah pernah diteliti dan dipublikasikan antara lain Sesar Cimandiri, Sesar Lembang, Java Back-arc Thrust/Baribis-Kendeng Sesar Opak, Sesar Mataram, Sesar Garsela, Sesar di Karangsambung, dan Sesar Pasuruan,” ungkap Sonny dalam siaran tertulisnya, seperti dikutip pada Jumat 12 April 2024.
Selain itu, BRIN juga dilakukan penelitian terhadap jalur Sesar Rembang-Madura-Kangean Sakala, Somorkoning. Terbukti aktif dilihat dari pergeseran morfologi dan trenching paleoseismologi.
Beberapa sesar yang sempat menyebabkan kejadian gempa bumi merusak juga masih diteliti oleh peneliti BRIN, seperti sesar di Cianjur, sesar di Sumedang dan sekitarnya.
Selain itu, sesar Java Back-arc Thrust sendiri, saat ini masih terus dilakukan penelitian lebih lanjut. Karena berpotensi merusak daerah perkotaan seperti Semarang dan Surabaya.
Menurut Sonny, gempa ternyata muncul di daerah yang understudied sebelumnya seperti Cianjur, Sumedang, dan bahkan yang terbaru adalah Laut Jawa di dekat Pulau Bawean.
“Sejauh ini, pihak BRIN berencana melakukan ekspedisi terestrial di Pulau Jawa, untuk melihat atau mengonfirmasi jalur sesar yang masih belum banyak diperdalam. Ke depannya juga akan ada peta sesar aktif yang cukup detail di Pulau Jawa,” tuturnya.
Selain itu, Sonny menyebut, kerja sama dengan beberapa instansi terkait seperti Kementerian PUPR melalui Pusat Studi Gempa Nasional dan BMKG akan menambah peluang teridentifikasi/terkonfirmasi jalur sesar-sesar aktif di Pulau Jawa.
“Ditambah adanya harapan untuk pengetahuan dari recurrence interval dari sejarah kegempaan pada masing-masing sesar aktif,” sambungnya.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat banyak sesar aktif besar yang mengapit Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Seperti di antaranya, Sesar Baribis Segmen Tampomas, Sesar Baribis Segmen Ciremai, Sesar Lembang, Sesar Cileunyi Tanjungsari, dan Sesar Garsela.