Bicaraindonesia.id, Surabaya – Menyongsong pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024, diperlukan kesiapan di bidang kesehatan yang matang. Ini diharapkan agar hal yang pernah terjadi pada Pemilu 2019, tidak terulang kembali.
Hal itu ditegaskan Sekretaris Komisi D DPRD Surabaya, dr Akmarawita Kadir, usai meninjau Puskemas Dukuh Pakis pada Senin, 12 Februari 2024.
Ia berharap, peristiwa petugas KPPS (Kelompok penyelenggara pemungutan suara) yang meninggal dunia dan jatuh sakit saat bertugas pada Pemilu 2019, tidak terjadi lagi.
“Saya dengar memang sudah ada kerjasama dan koordinasi antara KPU RI dan Kementerian Kesehatan dalam hal ini, tetapi kita ingin melihat secara langsung implementasi dan kesiapan khususnya di Kota Surabaya ini,” kata dr Akmarawita Kadir dalam keterangan tertulis yang diterima, seperti dikutip pada Senin 12 Februari 2024.
Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPRD Surabaya ini berharap, Dinas Kesehatan (Dinkes) sudah harus bisa memetakan penyebab banyaknya petugas KPPS yang sakit dan meninggal di tahun 2019 lalu. Karenanya, ia meminta Dinkes sudah mempersiapkan segala hal tersebut.
“Termasuk kesiapan SDM, sarana dan prasarana kesehatan seperti oksigen, obat-obatan dan lain-lainnya.Tentunya juga sudah ada koordinasi dengan KPU kota Surabaya dalam masalah ini untuk mencegah terulangnya kasus tersebut,” sambung politisi Golkar Dapil 5 Kota Surabaya ini.
Menurut dr Akma, koordinasi ini harus betul-betul dilaksanakan dengan serius. Agar jangan sampai ada petugas KPPS yang terlibat dalam Pemilu tahun 2024 ini menjadi kelelahan fisik maupun mentalnya hingga sampai menyebabkan hilangnya nyawa.
“Di luar sana, saya mendengar memang sudah ada petugas kesehatan dan tim yang bergerak mobile di setiap kecamatan, kelurahan ke setiap RT dan RW, termasuk puskesmas juga standby penuh,” urainya.
Persiapan ini, kata dr Akma, sangat baik, dan harus betul-betul dilaksanakan. Sehingga apabila terjadi sesuatu yang tidak dinginkan bisa di tangani dengan cepat sesuai dengan produser penanganan kesehatan.
Ia menegaskan, suasana nyaman di tempat pemungutan suara juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan. Sehingga koordinasi antara KPU dan Dinkes Surabaya ini tidak hanya pada kesiapan dari sisi kesehatan.
“Tetapi, juga kesiapan dari sisi kenyamanan di tempat TPS, sehingga faktor-faktor seperti kelelahan bisa dicegah. Antisipasi lainnya, hal-hal yang urgent juga harus disampaikan kepada petugas KPPS, jika ada tanda-tanda kesehatan yang mencurigakan,” sambungnya.
Apabila ada gejala-gejala kelelahan seperti tubuh menjadi lemah yang disertai sesak napas, daya tahan menurun, konsentrasi menjadi berkurang, berkurangnya nafsu makan, sering menguap dan mengantuk, dan gejala yang mengganggu lainnya, harus segera lapor ke petugas kesehatan terdekat.
“Sehingga bisa dicek dan ditangani lebih awal. Karena apabila seseorang terjadi tanda-tanda kelelahan dan terus memaksakan diri untuk bekerja, hal ini bisa membahayakan jiwanya,” pintanya.
Di sisi lain, dr Akma juga mengajak masyarakat Surabaya untuk berdoa bersama dan mengajak seluruh petugas KPPU dan seluruh yang terlibat dalam perhelatan besar diberikan kesehatan, kekuatan dan kelancaran.
“Sesuai harapan kita semua, semoga Pemilu 2024 berjalan dengan baik, nyaman dan damai,” pungkas dr Akma. (*/DJ/A1)