Bicaraindonesia.id, Surabaya – Surabaya, Jawa Timur, resmi menjadi kota pertama di Indonesia yang menjadi pilot program Child Friendly Cities Initiative (CFCI) dari UNICEF. Program ini bertujuan untuk mewujudkan kota yang aman, sehat, dan berkelanjutan bagi anak-anak.
Penandatanganan Rencana Kerja Tahunan (RKT) antara Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, UNICEF, dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional RI (Bappenas) dilaksanakan di Kompleks Alun-alun Balai Pemuda Surabaya pada Selasa, 14 November 2023.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, penandatanganan ini merupakan komitmen pemkot untuk mewujudkan Surabaya sebagai Kota Layak Anak Tingkat Dunia.
Ia menyampaikan bahwa Surabaya sudah enam kali berturut-turut mendapatkan predikat Utama Kota Layak Anak (KLA). Namun, ia ingin Surabaya menjadi kota yang memenuhi standar internasional.
“Nanti akan dipandu oleh UNICEF dan Bappenas agar menjadi kota yang ramah anak. Sebab, tidak semua lapisan penjuru di kota kami ketahui, UNICEF mengatakan kalau berbagai hal itu juga terjadi di kota-kota ramah anak di luar negeri. Tapi langkah yang dilakukan pemkot, dan bagaimana tahapan-tahapannya itulah yang kami lakukan,” kata Wali Kota Eri dalam keterangan resminya, seperti dilansir pada Rabu, 15 November 2023.
Oleh sebab itu, Eri menyatakan bahwa Pemkot Surabaya akan terus meningkatkan realisasi program-program pendukung. Seperti, kegiatan Sinau serta Ngaji Bareng di 168 Balai RW, dan Forum Anak Surabaya (FAS) di 31 Kecamatan.
Bahkan, kata dia, FAS telah dilibatkan dalam pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang), baik di tingkat kelurahan, kecamatan, maupun kota.
“Kami juga akan membuat modul bersama UNICEF dan Bappenas sehingga nanti anak di Surabaya lebih berani mengeluarkan pendapat,” ujar dia.
Sementara itu, Kepala Kantor UNICEF Wilayah Jawa, Tubagus Arie Rukmantara, memberikan ucapan selamat kepada anak-anak di Kota Pahlawan yang telah memberanikan diri untuk ikut serta mewujudkan Surabaya menjadi Kota Layak Anak Tingkat Dunia.
“Konsep atau prasyarat keberlanjutan ini dipenuhi oleh Surabaya, maka kami dorong menjadi CFCI. Anak-anak Surabaya sangat aktif, mereka melakukan presentasi secara daring ke Asia Pacific, bahkan mereka menyatakan ingin jadi Kota Layak Anak Tingkat Dunia,” kata Arie.
Arie mengaku bahwa Kota Surabaya juga tak pernah berhenti bertumbuh. Sebab, Pemkot Surabaya terus menguatkan upaya perlindungan dan pemenuhan konvensi hak anak.
“Contoh yang sudah unggul adalah partisipasi anak-anak ikut Musrenbang di kelurahan, adanya forum anak di tingkat RT/RW, serta ditunjang dengan infrastruktur yang ada di Kota Surabaya,” pungkasnya. ***
Editorial: A1
Source: Pemkot Surabaya