Bicaraindonesia.id, Jakarta – Kementerian Sosial (Kemensos) telah menyalurkan bantuan sosial kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) hingga awal November 2023. Realisasi bantuan sosial Kemensos tersebut mencapai 98 persen.
Pada program BPNT/sembako, tercatat sukses salur mencapai 99,23 persen dari target Rp45,12 triliun, dengan transaksi sebesar 98,08 persen.
Sedangkan PKH, sukses salur terdata sebanyak 98,20 persen dari target Rp28,70 triliun, dan transaksi sejumlah 97,30 persen.
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan terjadi selisih antara sukses salur dan transaksi karena adanya KPM yang belum melakukan transaksi.
“Karena di bank kami sudah salurkan, tapi mereka tidak ada transaksi,” kata Mensos dalam keterangan resminya di Jakarta, seperti dilansir pada Kamis, 9 November 2023.
Untuk meningkatkan transaksi, Kemensos meminta para pendamping di lapangan agar membantu para KPM mengatasi kesulitan bertransaksi.
Selain itu, penyaluran melalui PT Pos juga menjadi solusi untuk mempermudah transaksi KPM yang berada di wilayah yang sulit dijangkau. PT Pos datang ke rumah KPM untuk langsung menyalurkan bantuan.
Serapan anggaran pada bantuan sosial ini menopang realisasi anggaran tahun 2023 Kemensos sebesar 79 persen, dari pagu anggaran senilai Rp79,419 triliun.
Mensos Risma menyatakan, anggaran Kemensos diproyeksikan akan terserap hingga 99,10 persen di akhir tahun 2023. Pemaparan mengenai kondisi anggaran Kemensos ini dipaparkannya saat menghadiri rapat kerja di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta pada Selasa, 7 November 2023.
Dalam kesempatan itu, Mensos Risma juga menyampaikan anggaran tambahan Tahun Anggaran 2023 di hadapan Komisi VIII DPR RI.
Anggaran tambahan ini mencakup beberapa program. Di antaranya adalah bantuan untuk penderita Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) pada anak dan Bantuan Langsung Tunai El Nino.
Mensos Risma mengungkapkan bahwa bantuan bagi penderita ginjal akut akan diberikan kepada 326 orang. Dengan rincian, 204 orang meninggal dan 122 orang yang sembuh.
Bantuan untuk yang meninggal akan diberikan kepada ahli waris dengan nilai Rp50 juta. Sedangkan yang sembuh akan menerima bantuan sejumlah Rp60 juta. Adapun total anggaran bantuan untuk penderita ginjal akut adalah senilai Rp19,22 miliar.
“Ini yang sembuh masih perawatan. Jadi kami minta tambahan sehingga lebih besar dari yang meninggal,” kata Mensos Risma
Sementara terkait BLT El Nino, dianggarkan Rp7,52 triliun. BLT El Nino akan diberikan kepada 18.800.000 KPM. Dimana masing-masing KPM akan menerima uang tunai Rp200.000 per bulan. BLT El Nino diberikan selama dua bulan, sehingga per KPM akan menerima total Rp400.000.
Namun demikian, Mensos Risma menyebut data penerima BLT El Nino masih akan didiskusikan lagi dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) karena anggaran tambahan belum masuk ke DIPA Kemensos.
“Data awal di angka 18,8 juta untuk dua bulan. Masing-masing Rp200 ribu. Nah untuk clear data, kami akan komunikasi dengan Kemenkeu dulu untuk jumlah penerimanya,” ujar Mensos. ***
Editorial: B1
Source: Humas Kemensos