Bicaraindonesia.id, Bali – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Negara-negara Pulau dan Kepulauan atau Archipelagic and Island States (AIS) Forum 2023 menyepakati Deklarasi Solidaritas Negara Pulau dan Kepulauan.
Deklarasi ini menyatakan komitmen negara pulau dan kepulauan untuk meningkatkan kerjasama dalam mengatasi berbagai masalah bersama, dengan prinsip dasar solidaritas, kesetaraan, dan inklusivitas.
Hal tersebut diungkapkan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan keterangan pers di Media Center KTT AIS Forum, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Rabu (11/10/2023).
“Pimpinan negara yang hadir di KTT AIS Forum 2023 sepakat untuk memegang tiga prinsip sebagai landasan peningkatan kerjasama,” kata Presiden Jokowi dalam keterangan resminya, seperti dikutip pada Sabtu, 14 Oktober 2023.
Presiden menyampaikan, bahwa dukungan penuh Indonesia untuk deklarasi ini juga sebagai wujud komitmen Indonesia mendorong kerja sama yang sudah terjalin agar negara pulau dan kepulauan di seluruh dunia semakin solid menghadapi berbagai tantangan dunia dengan berkolaborasi.
”Indonesia berkomitmen untuk AIS Forum menjadi organisasi internasional guna melakukan langkah-langkah konkret terkait penanganan isu kawasan dan isu dunia, serta terus menyuarakan kepentingan negara-negara berkembang dan negara-negara pulau dan kepulauan,” tegas Presiden.
Kepala Negara juga menyampaikan bahwa dunia sedang tidak baik-baik saja karena ancaman perubahan iklim yang semakin nyata.
Beberapa ancaman itu disebutkannya, antara lain kenaikan permukaan laut, pencemaran laut oleh sampah dan limbah yang semakin terasa dampaknya serta mengancam tidak hanya bagi keberlangsungan laut tapi juga kedaulatan dan kesatuan wilayah negara.
“Indonesia sebagai negara maritim akan terus menjadi barisan terdepan mendukung AIS Forum sebagai kerja sama yang inklusif bagi negara pulau dan kepulauan,” kata Presiden.
Sebagai informasi, KTT AIS Forum pertama ini dihadiri oleh 32 negara partisipan, yaitu Presiden Republik Indonesia, Presiden Micronesia, Perdana Menteri Niue, Perdana Menteri Sao Tome dan Principe, Perdana Menteri Timor-Leste, Perdana Menteri Tuvalu, Deputi Perdana Menteri Fiji dan Deputi Perdana Menteri Tonga.
Selain itu, dihadiri pula pejabat setingkat Menteri dari Maladewa, Kepulauan Marshall, Palau, Papua Nugini, Seychelles, Singapura, Kepulauan Solomon, Sri Lanka, Cabo Verde, serta pejabat tinggi dari Madagaskar, Selandia Baru, Bahrain, Kepulauan Cook, Siprus, Irlandia, Jepang, Malta, Nauru, Filipina, Santa Lucia, Samoa, Suriname, Vanuatu, dan Inggris.
Di samping itu, pertemuan ini juga dihadiri perwakilan empat organisasi internasional. Yakni, Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), Melanesian Spearhead Group (MSG), Pacific Island Forum (PIF), dan United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia. ***
Editorial: B1
Source: Media Center KTT AIS Forum