Bicaraindonesia.id – PT PLN Group termasuk PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) terus mendorong co-firing sebagai aksi nyata dalam peningkatan bauran energi baru terbarukan (EBT) nasional. Ini diwujudkan melalui penandatangan kerja sama antara PT PLN Group dengan Perum Perhutani dalam hal pemenuhan kebutuhan biomassa Co-Firing.
Di antara kerja sama tersebut, yakni Perhutani akan memasok 14.300 ton serbuk kayu pertahun untuk PLTU yang dikelola oleh PJB yaitu PLTU Rembang.
Naskah kerja sama ditandatangani oleh Direktur Operasi 2 PT PJB, Rachmanoe Indarto dan Direktur Komersial Perum Perhutani Ahmad Ibrahim di kantor Kementerian BUMN, Jakarta pada Selasa, (1/3/2022). Penandatanganan juga disaksikan oleh Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury, Dirjen EBTKE Kementerian ESDM, Dirut PLN dan sejumlah pejabat lainnya.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan, sinergi dua BUMN ini merupakan upaya bersama untuk menekan emisi karbon dan mencapai net zero emission pada 2060 mendatang. Kerja sama ini sebagai proyek yang akan dipamerkan dalam perhelatan KTT G20 November mendatang.
“Co-firing pada PLTU merupakan salah satu upaya PLN untuk mendukung capaian target EBT sebesar 23 persen dalam bauran energi pada 2025 dan net zero emission pada tahun 2060,” kata Darmawan melalui keterangan tertulisnya, Jumat (4/3/2022).
Menurut Darmawan, penggunaan biomassa dalam PLTU ini tak hanya berdampak pada lingkungan. Bahkan, juga memberikan multiplier effect yaitu membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar wilayah PLTU.
Sementara itu, Perhutani melalui Direktur Komersial, Ahmad Ibrahim menuturkan, bahwa pasar energi merupakan terobosan pasar baru dalam bisnis kehutanan dan kepastian pasokan dalam jangka panjang merupakan faktor yang krusial dalam melayani pasar energi.