NTT, Bicaraindonesia.id – Sebagai salah satu wilayah dengan tumbuhan kelor yang cukup banyak di Indonesia, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur (NTT) meneliti kelor dengan serius.
Hal tersebut disampaikan Menkes Budi Gunadi Sadikin saat kunjungan kerja meninjau kasus stunting di NTT pada Sabtu (4/3/2023).
Ia mengatakan kelor menjadi makanan tradisional dan tanaman herbal Indonesia. “Saya minta ke Pemda ini (kelor) kita masukkan penelitian karena kelor itu kan kaya akan gizi. Saya pengin ngimbangin seperti ginsengnya Korea, dibikin penelitian yang serius untuk masuk dunia internasional,” kata Menkes Budi, seperti dikutip melalui laman Infopublik.id pada Minggu (5/3/2023).
Menkes menjelaskan, tumbuhan kelor memiliki daun, biji, dan akar yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Kelor telah lama dikenal sebagai tanaman obat yang berkhasiat juga kaya akan nutrisi, seperti protein, vitamin A, vitamin C, kalsium, dan zat besi.
Oleh karena itu, Menkes Budi menyatakan bahwa daun kelor sering digunakan sebagai bahan makanan atau suplemen nutrisi untuk membantu mencegah atau mengatasi berbagai penyakit.
Selain daunnya, biji kelor yang memiliki banyak manfaat mengandung minyak atsiri dapat digunakan sebagai bahan bakar nabati. Minyak biji kelor juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik atau obat-obatan.