Bicaraindonesia.id, Surabaya – Pagi itu, Selasa (20/9/2022), puluhan orang terlihat sumringah. Meski terik sang surya menyapa, hal itu tak melunturkan niat mereka berkumpul di area persawahan Jalan Semolowaru Bahari, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya.
Puluhan orang itu adalah Kelompok Tani Bahari Karya, Kelurahan Medokan Semampir, Kecamatan Sukolilo Surabaya. Rupanya mereka tengah berkumpul untuk bersiap melakukan panen raya padi jenis ciherang.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama jajarannya juga terlihat hadir di sana. Dia terlihat antusias mengikuti jalannya panen raya padi bersama kelompok tani di lahan total seluas 11 hektar.
“Saya bangga di Kota Surabaya ada pengembangan pertanian yang satu hektarnya (menghasilkan) 13 ton saat panen,” kata Eri Cahyadi.
Tak lupa, Eri juga menyampaikan terima kasih kepada TNI Angkatan Laut (AL). Sebab, lahan yang digunakan untuk pertanian masyarakat adalah aset tanah milik TNI AL.
“Saya juga terima kasih kepada TNI Angkatan Laut (AL) karena tanah yang ditanami padi adalah tanah TNI AL. Tanahnya dimanfaatkan dan digunakan sebagai pertanian untuk kesejahteraan masyarakat,” kata Cak Eri, panggilan lekatnya.
Eri menyatakan, bahwa aset milik Pemkot Surabaya juga dapat digunakan untuk pertanian melalui Program Padat Karya. Ia berharap, penggunaan lahan aset itu bisa disinergikan dengan kelompok tani agar bermanfaat dan membantu mensejahterakan mereka.
“Ilmu dari kelompok tani yang ada di sini biar bisa ditularkan ke tempat-tempat lain, aset Pemkot Surabaya yang lainnya. Tadi banyak berkembang, karena di sini juga menghasilkan sayuran,” terang Cak Eri.
Menurut dia, hasil panen kelompok tani di Surabaya tidak hanya padi. Melainkan pula berupa tambak seperti yang ada di Kecamatan Pakal. Karenanya, ia ingin melibatkan semua kelompok tani dalam mengelola aset pemkot tersebut.
“Karena untuk menaikkan taraf kehidupan, jangan hanya dikelola satu atau dua orang tertentu yang tidak menghasilkan untuk kepentingan umat,” kata dia.
Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti mengatakan, bahwa Bahari Karya merupakan salah satu kelompok tani di Kota Pahlawan. Selama ini kelompok tani tersebut selalu mendukung program ketahanan pangan dengan hasil produksi yang luar biasa.
“Panen hari ini per hektar mencapai 13 ton. Di tempat lain hanya 7 – 8 ton. Di luar panen padi, mereka juga berkontribusi melalui sayuran, maupun buah yang bisa mendukung dan mensuplai kebutuhan pangan di Surabaya,” kata Antiek.
Dari hasil panen sayur dan buah tersebut, para petani biasanya memasarkan hasil panen di Pasar Keputran. Sedangkan untuk bibit dan alat panen yang digunakan, Pemkot Surabaya melalui DKPP Kota Surabaya memberikan bantuan dan dukungan kepada kelompok tani.
“Termasuk untuk alat dan penggilingan padinya kita suport. Maka, sesuai dengan koreksi Pak Wali Kota, kami berdiskusi untuk upaya meningkatkan pendapatan agar (hasil panen) bisa langsung dijual dan hasilnya lebih besar. Jadi tidak perlu melalui tengkulak lagi,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Bahari Karya, Suhartoyo menambahkan, pihaknya siap mendukung Pemkot Surabaya dalam menjaga dan meningkatkan ketahanan pangan di Kota Pahlawan.
“Semoga ketahanan pangan di Sukolilo bisa diprioritaskan. Karena kami siap untuk meningkatkan ketahanan pangan di Surabaya,” pungkasnya. (Sp/A1)