Bicaraindonesia.id, Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkolaborasi bersama sejumlah pihak, menggelar fashion show dengan tajuk “Mejeng Nang Suroboyo”. Kegiatan ini berlangsung di Alun-alun Suroboyo, Sabtu (6/8/2022).
Gerakan yang mengangkat tema “Street Style” tersebut, bertujuan untuk mewadahi kreasi anak muda di Kota Surabaya. Khususnya bagi mereka yang bergerak di bidang fashion.
Pada edisi perdana, fashion show dibagi menjadi tiga sesi, yaitu sore hari sebelum magrib, kedua dan ketiga setelah magrib. Para model yang tampil pun beraneka ragam, ada anak-anak, remaja, hingga dewasa. Mereka berjalan di atas karpet merah layaknya model profesional yang tampil di atas catwalk.
Tak hanya itu, di lokasi juga tersedia stand-stand UMKM kuliner dan fashion. Sehingga ketika haus lapar atau ingin berbelanja, para pengunjung tidak perlu keluar Alun-alun Suroboyo. Sebab, pengunjung dapat menikmati aneka ragam produk yang sudah disediakan di 20 stand UMKM.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olah Raga (Disbudparpora) Kota Surabaya, Wiwiek Widayati mengatakan, bahwa ini adalah program Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi untuk mewadahi anak-anak muda yang mempunyai minat di industri kreatif fashion.
“Jadi, Pak Wali Kota berharap anak-anak muda yang punya kreativitas ini bisa dioptimalkan dengan lebih baik lagi ke depannya,” kata Wiwiek di sela-sela acara.
Ia memastikan, setelah event ini pihaknya akan melakukan sejumlah evaluasi. Apabila antusiasme warga tinggi dan anak muda Surabaya banyak yang ikut, maka tidak menutup kemungkinan event semacam ini akan terus digelar.
“Tapi yang paling penting, event semacam ini tidak boleh mengganggu kepentingan umum atau kepentingan orang lain. Nah, dengan digelar di tempat ini, maka kita juga bisa mewadahi anak-anak muda yang memiliki passion di fashion dan juga kita bisa memonitor anak-anak muda ini,” tegasnya.
Sementara itu, salah satu penyelenggara yang sekaligus Ketua Umum Cak dan Ning Surabaya, Sereza Buana Febrian mengatakan, peserta yang mengikuti fashion show adalah warga Surabaya yang mempunyai minat di dunia fashion. “Ini memang untuk mewadahi teman-teman yang menggeluti fashion,” katanya.
Ia mengakui bahwa peserta yang daftar mengikuti acara tersebut sangat banyak. Kemudian, pihak panitia melakukan verifikasi, dan ternyata banyak yang harus ditolak. Akhirnya, peserta yang ikut dalam acara kali ini sebanyak 125 peserta.
“Yang menarik, dari 125 peserta itu ada 18 peserta fashion show yang merupakan disabilitas. Mereka punya semangat juga untuk tampil di catwalk,” ujarnya.
Salah satu pengunjung, Pitasari mengaku senang dengan acara ini, selain sebagai pertunjukan bagi masyarakat, acara ini sekaligus mewadahi para pecinta fashion di Surabaya.
“Ini juga kan lagi tren ya, bagus juga diwadahi di sini. Karena tidak menganggu jalanan juga. Semoga acara serupa terus bisa digelar,” pungkasnya. (SP/B1)