Bicaraindonesia.id, Surabaya – Belasan orang menjadi korban ambrolnya seluncuran air wahana wisata Waterpark Kenjeran, Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (7/5/2022). Insiden itu dilaporkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya terjadi sekitar pukul 13.49 WIB.
Belasan korban yang mayoritas anak-anak dan remaja itupun langsung dievakuasi menuju ke dua rumah sakit setempat untuk mendapatkan perawatan intensif. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengunjungi para korban yang dirawat di RSUD Dr Soetomo dan RSUD Dr Soewandhie, Sabtu (7/5/2022) petang.
“Pihak manajemen Insyaallah akan menanggung semua biaya sampai dengan sembuh total. Jadi, tidak hanya operasi saja. Tetapi pada waktu kontrol, kalau perlu terapi, itu ditanggung dari manajemen,” kata Eri Cahyadi seusai menjenguk para korban di rumah sakit.
Di samping itu, Eri Cahyadi pun meminta kepada dokter yang menangani para pasien agar memantau dan memberikan perawatan secara maksimal supaya mereka segera pulih. “Saya juga menyampaikan kepada dokter untuk memberikan perawatan secara maksimal,” kata dia.
Selain itu, Eri Cahyadi juga memastikan bahwa Pemkot Surabaya akan memberikan pendamping trauma healing kepada para korban maupun orang tua. Termasuk pula pendampingan diberikan pemkot ketika pasien akan melakukan kontrol ke rumah sakit.
“Kalau waktunya kontrol (pasien) tidak punya kendaraan, maka pemkot wajib mengantarkan kontrolnya ke rumah sakit menggunakan mobil ambulance dari puskesmas atau Dinas Kesehatan,” ungkap dia.
Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu juga mengingatkan kepada pihak pengelola wisata agar ke depan lebih waspada dan menjadikan hal ini sebagai pembelajaran. “Semoga ini menjadi kejadian yang terakhir di Kota Surabaya,” jelasnya.
Ia menyatakan, bahwa setiap investor yang memiliki tempat wahana wisata di Kota Surabaya harus memiliki izin. Di samping izin, juga harus diimbangi dengan perawatan berkala agar tidak terjadi lagi hal serupa di tempat wisata lain di Kota Surabaya.
“Ini menjadi pembelajaran betul untuk pengelola tempat wisata. Bagaimana tempat wisata ini harus selalu melihat keamanan, kekuatan permainannya,” tsgasnya.
Diketahui, dalam laporannya, BPBD Surabaya menyebutkan, bahwa dalam insiden ini terdapat 16 korban. Sebanyak 8 orang di antaranya mendapat perawatan di RSUD Dr Soetomo, sedangkan 8 orang di RSUD Dr Soewandhie.
Sementara itu, pasien yang sudah diperbolehkan pulang dari RSUD Dr Soetomo ada 1 pasien dan 4 pasien di RSUD Dr Soewandhie. (*/A1)