Bicaraindonesia.id – Komitmen Pemkot Surabaya menyediakan ruang publik, seperti taman kota mendapat apresiasi dunia. Keberadaan ruang publik tidah hanya berfungsi untuk mempercantik estetika kota, namun menyeimbangkan temperature udara.
Sekjen United Cities and Local Government (UCLG) Asia Pasifik (Aspac), Bernadia Irawati Tjandradewi, mengapresiasi atas upaya Pemkot Surabaya menyediakan ruang publik bagi masyarakat.
Menurut dia, di berbagai kota besar, ruang publik seperti taman sudah sangat jarang ditemui di tengah perkotaan. Karena itu, pihaknya sangat mengapresiasi langkah Pemkot Surabaya menyediakan ruang publik bagi warga kota.
“Memang Surabaya itu sudah menjadi inspirasi untuk kota-kota besar di dunia. Banyak sekali yang sudah dengar tentang Kota Surabaya,” kata Bernadia saat berkunjung ke Taman Ex Incinerator, Keputih Surabaya, Senin, (17/6/2019).
Ia menyampaikan setiap berkunjung ke Surabaya selalu ada hal baru yang menarik. Apalagi Pemkot Surabaya baru saja meresmikan 70 taman baru yang tersebar di beberapa wilayah Surabaya.
“Impressive (berkesan) sekali, ada 70 taman baru yang dibangun tahun ini di Surabaya, karena rata-rata di kota besar itu ada keterbatasan lahan, tapi karena komitmen sangat tinggi dari seorang leader (Wali Kota Risma), sehingga lahan terus ada untuk disediakan (ruang publik),” ujarnya.
Ia menyebut, prioritas pembangunan ruang publik itu tergantung dari kebijakan Pemerintah Daerah (pemda). Namun di kota-kota besar, pemda dinilai lebih memprioritaskan untuk pembangunan mal, hal ini berbeda dengan Kota Surabaya. Makanya, pihaknya sangat mendukung langkah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyediakan ruang publik bagi masyarakat.
“Karena sebetulnya ruang publik itu sendiri tergantung dari prioritas Pemda itu sendiri. ada pemda yang memprioritaskan untuk mal-mal, jadi semua itu komitmen tergantung dari Pemda,” jelasnya.
Selain berfungsi menjadi penyeimbang kualitas udara, Bernadia menyebut, ruang publik juga bermanfaat bagi masyarakat untuk menyalurkan bakat dan kreatifitasnya.
“Jadi ruang publik Surabaya itu sudah menjadi referensi kota-kota besar di dunia. Setiap saya berkunjung ke sini (Surabaya) selalu ada perubahan-perubahan yang lebih baik sekali,” katanya.
Vice President of the Province Loire Atlantique France, Ms. Fanny Salle menilai, bahwa pembangunan ruang publik seperti taman di Surabaya sangat bermanfaat untuk masyarakat. Keberadaan ruang publik di tengah kota selain menambah estetika, juga bermanfaat bagi masyarakat untuk saling berinteraksi dan bersosial satu sama lain.
“Ini bisa menjadi referensi untuk visit (kunjungan) dari negara di Eropa, agar anak anak kita nanti merasakan kesegaran, dan sangat menarik jika masyarakat kita (Perancis) berkunjung segera ke sini,” kata Fanny.
Tak hanya itu, Fanny menyebut, keberadaan ruang publik seperti taman dapat berfungsi untuk menyeimbangkan temperature udara dalam kota. Komitmen Pemkot Surabaya menyediakan taman atau ruang terbuka hijau di tengah kota merupakan langkah tepat.
“Sangat mengesankan bagi kita di Eropa, bagaimana kota di sini (Surabaya) menghadapi masalah cuaca panas, tapi dapat diatasi dengan cara membangun taman untuk menambah kesegaran di dalam kota,” terangnya.
Ia mengungkapkan di Negaranya Perancis, kebanyakan kota besar tidak memiliki cukup alam terbuka, seperti pepohonan atau taman. Jadi ketika musim panas tiba, masyarakat banyak yang memilih untuk berpindah. Karena itu, ia mengaku bakal mencontoh apa yang telah dilakukan Wali Kota Risma dengan membangun taman atau ruang publik di tengah kota.
“Tempat seperti ini sangat penting untuk dimiliki anak kita nantinya. Untuk hidup, untuk bersosialisasi, dan untuk menyeimbangkan temperature dalam kota,” pungkasnya.