Bicaraindonesia.id – Keindahan warna-warni bunga Tabebuya saat bersemi di berbagai pinggiran jalan protokol, mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama perusahaan swasta memanfaatkan momen itu dengan menggelar Festival Foto Tabebuya.
Festival foto yang menampilkan daya tarik bunga asal Brazil, Amerika Latin ini pertama kalinya diselenggarakan di tahun 2019 di Jalan Raya Darmo bertepatan dengan Car Free Day, Minggu (1/12/19).
Festival Tabebuya yang digelar melalui lomba foto terbagi dalam tiga tema, yakni Tabebuya dan Human Interest, Senja dan Tabebuya serta Tabebuya dan Aktifitas Warga.
Kategori peserta, terdiri dari pelajar dan umum. Dalam festival Tabebuya 2019, jumlah pemenang lomba sebanyak 18 orang. Selain mendapatkan hadiah uang tunai, foto-foto hasil jepretan pemenang nantinya akan ada di E-Money Bank BUMN tersebut.
Festival Tabebuya dibuka dengan kegiatan senam bersama para pengunjung Car Free Day. Di samping berisi kegiatan pameran aneka kreasi Bunga Tabebuya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama panitia penyelenggara juga membagi-bagikan sejumlah bunga Tabebuya kepada masyarakat sekitar.
Seakan tak menyiakan-nyiakan kesempatan, puluhan pengunjung CFD yang berada di dekat lokasi berebut untuk mendapatkan bunga tersebut. Di sela event ini, Pemkot Surabaya bersama stake holder terkait sekaligus melaunching kegiatan serupa untuk tahun 2020.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dalam sambutannya mengharapkan, bahwa Bunga Tabebuya menjadi ikon Kota Surabaya. Untuk itu, ia meminta kepada warga Surabaya, agar memanfaatkan kesempatan yang ada, dengan keindahan Bunga Tabebuya yang tersebar di sejumlah kawasan.
“Peluang jangan sampai lepas. Apabila mempunyai kemampuan melukis, buat sebagus mungkin tentang suasana Tabebuya saat bersemi,” kata Wali Kota Risma.
Tak hanya itu, Wali Kota Risma juga berpesan kepada, warganya yang mempunyai hobi membuat souvenir agar segera mengambil peluang tersebut.
Baginya, dengan melihat panorama Tabebuya yang begitu mempesona, tak ada yang tak mungkin untuk dilakukan untuk mendapatkan nilai ekonomis lainnya.
“Tidak ada yang tak mungkin, saya percaya itu. Mari kita kembangkan terus,” katanya.
Ia berharap, di tahun-tahun mendatang Festival Tabebuya akan lebih semarak lagi. Masyarakat bisa memanfaatkan kegiatan festival dengan menjual berbagai souvenir Tabebuya, sehingga perekonomian di Kota Surabaya terus bergerak.