Bicaraindonesia.id – Upaya mempercepat pengentasan kemiskinan di Indonesia dilakukan Kementerian Sosial yang didukung Komisi VIII DPR RI. Salah satunya, melalui pemberdayaan sosial dalam Program Kewirausahaan Sosial (ProKUS).
Menteri Sosial, Tri Rismaharini mengharapkan ProKUS bisa tumbuh dan berkembang seiring dengan usaha ekonomi mikro melalui pendampingan dan inkubasi bisnis terus dilakukan.
“Nantinya ProKUS diharapkan bisa meningkatkan standar kehidupan KPM secara berkelanjutan. Misalnya, di bidang industri rumah tangga, jasa, kuliner, kerajinan tangan, industri kreatif, budidaya pertanian dan agrowisata,” kata Mensos Risma saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jum’at (27/8/2021).
Pada kesempatan tersebut, Mensos dan rombongan mengunjungi stan KPM penerima ProKUS dan sebagai role model yang sukses mengembangkan usaha melalui berbagai produk hasil olahan dari Cluster Kuliner dan Cluster Fashion, seperti Combring Raja Rasa, Tempe Bu Ade, dan Cibo Konvensi.
Salah satu yang dikunjungi Mensos adalah KPM ProKUS Yani Suryani dengan produk Combro Kering (Combring) Raja Rasa yang langsung dipromosikan di depan tamu undangan dan awak media. Mensos pun juga meminta penerima Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) bisa diintegrasikan dengan ProKUS.
“Ke depan, penerima program Rutilahu bisa kita integrasikan dengan ProKUS sehingga bisa cepat upaya pengentasan kemiskinannya. Seperti kalau mau beli combring langsung hubungi Ibu Yani, nanti dikasih kontaknya,” terang Mensos Risma.
Pada tahun 2020, Yani Suryani menjadi KPM ProKUS dari Desa Sindang Gerta, Kampung Malaka, Kabupaten Bandung Barat. Ia merupakan salah satu contoh KPM ProKUS yang sukses mengembangkan usahanya di bidang kuliner dengan pemasaran mulai Jabodetabek hingga ke Bali dan tersedia toko onlinenya.
Peran Karang Taruna Kembangkan Usaha Produktif
Sebagai pilar-pilar sosial, Karang Taruna dituntut tetap produktif, kreatif dan terus berinovasi dengan semangat gotong royong, terlebih di masa pandemi Covid-19 yang masih melanda Tanah Air.
Karenanya, Mensos Risma berpesan agar Karang Taruna selalu menjaga keutuhan dan kebersamaan serta memainkan peran lebih baik agar bermanfaat dan terus berkontribusi bagi bangsa dan negara.
“Ayo kita jaga persatuan dan terus bergerak untuk maju bersama dan saatnya berpikir produktif dengan meningkatkan kapasitas dan kemampuan anggotanya,” pesan dia.
Terkait Program Kewirausahaan Sosial (ProKUs), tahun ini rencananya akan diberikan kepada Karang Taruna. Selain mendapatkan pendampingan oleh mentor bisnis, diajarkan pula pengemasan dan pemasaran sehingga meningkatkan kompetensi dan ekonomi.
Dari sekian banyak Karang Taruna yang inovatif dan kreatif, salah satunya di Desa Cileunyi Wetan yang aktif dalam kegiatan pemberdayaan dan mengembangkan potensi masyarakat melalui aktivitas usaha ekonomi produktif. Seperti di antaranya, minuman sari temulawak, keripik singkong, dan keripik tempe.
Di tengah pengrajin seni ukir tulang yang semakin berkurang, anggota Karang Taruna melestarikan kerajinan dengan memberdayakan potensi masyarakat sekitar melalui berbagai pelatihan seni ukir. Misalnya, kerajinan tongkat dari tulang sapi dan seni ukir patung yang sudah menembus pasar hingga ke Pulau Dewata.
Selain itu, Mensos juga mengunjungi stand Karang Taruna Citra Pemuda Desa Laksana Mekar Kab Bandung Barat, yang aktif bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat dan kebersihan lingkungan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Karang Taruna ini aktif melakukan berbagai inovasi dalam pengolahan sampah melalui budidaya maggot BSF. Juga, Karang Taruna Citra Pemuda mengenalkan produk teh seduh berbahan dasar Bunga Telang yang berkhasiat untuk menurunkan kadar gula darah.
Mengakhiri rangkaian kunjungan, Mensos melakukan penyaluran bantuan sosial berupa masker dan vitamin bagi masyarakat yang kurang mampu dan terdampak pandemi Covid-19 melalui Karang Taruna sebanyak 1.270 paket. (PR/C1)