Bicaraindonesia.id, Manokwari – Upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2025 di SMAN 1 Manokwari, Papua Barat, berlangsung hikmat dan semarak, Selasa (25/11/2025). Sejak pagi, para peserta upacara antusias hadir di sekolah dengan mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia.
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq, hadir langsung dan bertindak sebagai pembina upacara. Ia menyatakan bahwa kehadirannya di Manokwari menjadi bukti keberpihakan pemerintah terhadap nasib para pendidik di seluruh pelosok negeri, termasuk wilayah timur Indonesia.
“Kami berharap, kunjungan ini dapat menggerakkan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan di daerah karena komitmen kita bersama sangat menentukan suksesnya kebijakan,” kata Fajar.
Kemendikdasmen menegaskan bahwa masa depan Indonesia sangat bergantung pada peran guru sebagai motor perubahan. Guru disebut sebagai agen pembelajaran sekaligus agen peradaban yang mengemban tugas profetik untuk mencerdaskan, membangun nalar kritis, hati yang jernih, dan akhlak mulia.
“Kepada para guru, kita bersama menyampaikan terima kasih atas dedikasi mereka,” ucap Fajar di hadapan ratusan peserta upacara.
Dalam kesempatan tersebut, Fajar juga berpesan agar para guru terus bersemangat mengabdi dan meningkatkan kompetensi diri.
“Tingkatkan kompetensi dan asuh anak-anak kita dengan sepenuh hati karena hari ini anak-anak kita menghadapi tantangan persoalan kesehatan mental yang itu juga sangat mengganggu perkembangan emosi sosial anak kita dan menentukan kesehatan masyarakat Indonesia di masa depan,” pesannya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 1 Manokwari, Lucinda Patricia Mandobar, mengaku bangga karena sekolah yang ia pimpin dipilih sebagai lokasi upacara bendera bersama Wamendikdasmen.
“Kehadiran Bapak wamen ke tempat ini kami sangat memotivasi untuk terus bekerja dengan lebih baik lagi agar tujuan menjadikan mencerdaskan anak bangsa dapat kami wujudkan,” ungkap Lucinda.
Ia menilai profesi pendidik merupakan kebanggaan tersendiri karena memiliki kesempatan langsung untuk berkontribusi mencerdaskan kehidupan bangsa. Mewakili para guru, Lucinda menegaskan komitmennya dalam mendukung kebijakan Kemendikdasmen.
“Kami akan terus mendukung kebijakan pemerintah dan tetap bekerja berkomitmen untuk mengabdikan diri mendidik anak-anak bangsa menjadikan mereka pemimpin di masa depan,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Manokwari, Pardjyanti, menilai kehadiran Wamendikdasmen sebagai bukti nyata kepedulian pemerintah terhadap pembangunan iklim pendidikan di daerah pelosok.
“Semoga pendidikan di Kabupaten Manokwari semakin meningkat dan terus diperhatikan sehingga kualitas pendidikan semakin lama semakin baik demi lahirnya generasi emas. Bapak Ibu guru mari kita sama-sama mengabdi di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat dan negara Indonesia pada umumnya,” pungkasnya.
Sebagai informasi, pada tahun 2025 Kemendikdasmen telah menerbitkan berbagai kebijakan peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru.
Program tersebut meliputi pemberian beasiswa 3 juta per semester bagi guru yang belum berpendidikan D4/S1 melalui Program Rekognisi Pembelajaran Masa Lampau, dengan kuota 12.500 guru.
Selain itu terdapat pelatihan Pendidikan Profesi Guru (PPG), Bimbingan Konseling (BK), Pembelajaran Mendalam, pelatihan koding, serta penguatan kompetensi kecerdasan artifisial (KA).
Bagi guru honorer, Kemendikdasmen memberikan insentif sebesar 300 ribu rupiah per bulan yang ditransfer langsung ke rekening masing-masing guru.
Kemendikdasmen juga menjalin nota kesepahaman dengan Kepolisian RI, antara lain terkait penyelesaian damai bagi guru yang terlibat kasus hukum. (*/Pr/A1)


