Bicaraindonesia.id, Surabaya – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) resmi meluncurkan Sistem Aquaponik Pintar (SIAP) dan program I-Farm sebagai bagian dari inisiatif pengembangan pertanian presisi berbasis teknologi. Peluncuran ini dirangkaikan dengan panen melon perdana di kawasan Urban Farming ITS, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya, Kamis (20/11/2025).
Wakil Rektor IV ITS Prof Agus Muhamad Hatta menjelaskan bahwa I-Farm merupakan platform pertanian cerdas yang mengintegrasikan sistem aquaponik, pemantauan berbasis sensor, hingga pengelolaan data digital. Fasilitas tersebut menjadi komitmen ITS dalam mendorong pertanian modern yang efisien dan ramah lingkungan.
“I-Farm dirancang untuk menghadirkan proses budidaya yang lebih presisi dan mudah diakses oleh masyarakat,” ujar Hatta dalam siaran tertulis dikutip Senin (24/11/2025).
Hatta menuturkan saat ini I-Farm difokuskan untuk mendukung riset dan edukasi terkait budidaya tanaman dan ikan dalam satu ekosistem terpadu.
Upaya tersebut diwujudkan melalui penggunaan perangkat modular SIAP yang mampu melakukan pemantauan dan pengendalian lingkungan tumbuh secara terukur di kawasan Urban Farming ITS.
Terkait sistem pemantauan, Guru Besar Teknik Fisika itu membeberkan bahwa I-Farm dilengkapi sensor suhu, kelembapan, pH, dan kadar oksigen untuk memonitor kondisi ekosistem secara real-time. Perangkat ini memastikan aliran nutrisi, kualitas air, dan kesehatan tanaman tetap berada pada parameter ideal.
“Pemantauan yang sistematis membantu menjaga stabilitas pertumbuhan tanaman,” jelasnya.
Mantan Direktur Inovasi dan Kawasan Sains Teknologi (DIKST) ITS itu menambahkan seluruh data dari SIAP terhubung ke platform digital berbasis Cloud.
Sistem tersebut memungkinkan analisis otomatis menggunakan kecerdasan buatan untuk menghasilkan rekomendasi terkait penyiraman, sirkulasi air, hingga pemberian pakan ikan.
“Integrasi ini meningkatkan efisiensi sekaligus mempermudah pengambilan keputusan,” ujarnya.
Untuk pengembangan ke depan, Hatta menyampaikan ITS akan memperluas implementasi I-Farm dengan menambah unit SIAP serta memperbanyak varietas tanaman yang dibudidayakan.
Langkah ini bertujuan memperkuat riset teknologi pertanian sekaligus membuka akses pembelajaran inovatif bagi sivitas akademika.
“Kami berharap I-Farm dapat tumbuh menjadi pusat riset pertanian cerdas di Indonesia,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, acara juga menampilkan panen perdana baby melon Sagami hasil penerapan teknologi SIAP. Buah melon premium tersebut menunjukkan tingkat keberhasilan yang stabil dan kualitas yang konsisten sehingga mempertegas efektivitas teknologi dalam proses budidaya.
“Panen ini menjadi bukti bahwa teknologi benar-benar mampu meningkatkan mutu hasil pertanian,” ucapnya.
Inisiatif SIAP dan I-Farm turut mendukung target Sustainable Development Goals (SDGs), terutama poin ke-2 tentang Tanpa Kelaparan, poin ke-9 mengenai Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, serta poin ke-12 tentang Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab.
Melalui teknologi pertanian cerdas, ITS berkomitmen memperluas dampak positif bagi masyarakat sekaligus memperkuat upaya adaptasi terhadap tantangan lingkungan di masa mendatang.
Terakhir, Ketua Dewan Pakar Pengurus Pusat Ikatan Alumni (PP IKA) ITS mengapresiasi dukungan berbagai unit ITS serta mitra yang terlibat dalam pengembangan I-Farm dan pelaksanaan panen perdana ini.
Ia berharap inovasi tersebut dapat memperluas pemanfaatan teknologi pertanian modern dan mendorong terciptanya ekosistem riset berkelanjutan.
“Semoga I-Farm dapat menjadi wadah inovasi yang memberikan manfaat luas bagi masyarakat,” pungkasnya. (*/Hum/B1)


