Bicaraindonesia.id, Semarang – Penerbangan internasional Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang (SRG) menuju Kuala Lumpur International Airport (KUL) resmi kembali aktif, Jumat (5/9/2025).
Rute penerbangan ini disambut antusias masyarakat. Terbukti, sebanyak 8.553 tiket AirAsia habis terjual hingga lima hari ke depan karena harga lebih murah dan menghemat waktu perjalanan.
Pembukaan kembali rute internasional Bandara Ahmad Yani tidak lepas dari peran Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin.
Pada Inaugural Flight (penerbangan perdana) rute SRG–KUL yang dilayani AirAsia, Taj Yasin hadir langsung dan menyampaikan harapannya agar penerbangan tersebut mampu menggerakkan perekonomian, baik di sektor bisnis maupun pariwisata.
Sebelumnya, status internasional Bandara Ahmad Yani sempat diturunkan menjadi domestik akibat pandemi Covid-19, sehingga hanya melayani penerbangan dalam negeri. Namun pada 2025, status internasional kembali disematkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan No KM 37 Tahun 2025.
“Alhamdulillah, kursi penerbangan terjual penuh hingga lima hari ke depan, sebanyak 8.553 tiket. Insyaallah ini akan berlanjut. Kami bertanya pada para pemakai pesawat AirAsia, mereka menunggu betul supaya lebih mudah ketika mau berlibur ke Malaysia, maupun dari Malaysia datang ke Jawa Tengah, khususnya Kota Semarang,” ujar Wagub Taj Yasin dalam konferensi pers seusai Inaugural Flight dikutip pada Jumat (5/9/2025).
Untuk mengoptimalkan peluang tersebut, Wagub menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah bekerja sama dengan pelaku pariwisata dan dunia usaha dalam mempromosikan destinasi wisata sekaligus kawasan industri.
“Kita menawarkan bukan hanya wisata dengan destinasinya saja, tetapi juga beberapa kawasan industri. Jadi tidak hanya pelancong, tetapi juga pengusahanya datang ke Jawa Tengah untuk investasi di Jateng,” ungkapnya.
Di waktu yang sama, Pelaksana Tugas Direktur Utama AirAsia Indonesia, Achmad Sadikin, menjelaskan bahwa penerbangan SRG–KUL menggunakan armada Airbus A320 dengan kapasitas 180 penumpang. Jadwal penerbangan ditetapkan tujuh kali dalam seminggu.
“Biasanya setelah pengumuman, kami melakukan kajian asesmen selama tiga bulan, baik dari sisi keselamatan maupun komersial. Insyaallah kami sudah melihat frekuensi di Jawa Tengah cukup besar, sehingga apabila nanti dibutuhkan, kami akan menambah frekuensinya,” ujar Achmad Sadikin.
Dukungan juga datang dari Bank Indonesia Jawa Tengah. Kepala Perwakilan BI Jateng, Rahmat Dwisaputra, menyebut pihaknya siap membantu lewat promosi pariwisata hingga pemanfaatan aplikasi pembayaran nontunai QRIS Cross Border yang telah terkoneksi dengan Malaysia, Thailand, dan Singapura.
“Bank Indonesia tentunya mendukung peningkatan pariwisata maupun kunjungan investasi, sebagaimana disebutkan oleh Pak Wagub. Yang paling besar cross border ada di Malaysia Rp1,15 triliun. Kemudian di Thailand sekitar Rp400 miliar, dan di Singapura sekitar Rp77 miliar. Insyaallah ke depan kami sedang menjajaki dengan Jepang dan Tiongkok,” pungkasnya. (*/Pr/C1)