Bicaraindonesia.id, Gorontalo – Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menunjukkan komitmen kuat dalam mencegah penyebaran paham radikal di lingkungan kampus.
Salah satu langkah strategis yang diambil adalah menggandeng kepolisian dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2025.
Sebanyak 7.000 mahasiswa baru UNG berpartisipasi dalam kegiatan yang mengusung tema Kampus Damai, Bangsa Kuat: Strategi Pencegahan Paham Radikal di Lingkungan Perguruan Tinggi. Acara ini digelar di Lapangan Rektorat UNG pada Selasa (12/8/2025).
Tujuan kegiatan ini adalah memperkuat ketahanan mental dan wawasan kebangsaan mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa, sehingga tidak mudah terinfiltrasi paham radikal yang berpotensi memecah belah persatuan.
Tiga narasumber utama dari jajaran kepolisian hadir memberikan edukasi proaktif, yakni Dirbinmas Polda Gorontalo Kombes Pol. Imet Chairudin Tamsil, perwakilan Direktorat Pencegahan Densus 88 Rian Rinaldi, serta Katim Dai Polri M. Atmal.
Dalam paparannya, Kombes Pol. Imet Chairudin Tamsil menegaskan pentingnya menanamkan wawasan kebangsaan sejak dini.
“Mahasiswa adalah tulang punggung bangsa. Rasa moderasi dalam kebhinekaan harus terus dipupuk agar tidak mudah terpengaruh ideologi yang memecah belah,” ujar Kombes Pol Imet dikutip pada Rabu (13/8/2025).
Sementara itu, Rian Rinaldi dari Densus 88 memberikan tips praktis bagi mahasiswa untuk mengenali indikasi radikalisme.
“Mahasiswa harus kritis dan memeriksa sumber informasi sebelum mempercayainya. Hindari konten yang memprovokasi perpecahan,” tegasnya.
Senada, M. Atmal dari Katim Dai Polri mengajak mahasiswa baru untuk menjadi penangkal propaganda radikal.
“Kita semua harus menjadi garda terdepan dalam mencegah penyebaran paham radikal dan IRET-Intoleransi, Radikalisme, Ekstremisme, dan Terorisme,” ajaknya.
PKKMB bertema khusus ini menjadi langkah strategis kolaborasi antara UNG dan kepolisian untuk mencegah lahirnya embrio radikalisme di kampus.
Dengan bekal pemahaman tersebut, ribuan mahasiswa baru UNG diharapkan mampu menjadi agen perdamaian serta penggerak terciptanya lingkungan kampus yang aman, harmonis, dan berkontribusi positif bagi persatuan bangsa. (*/Divhum/A1)