Bicaraindonesia.id, Jakarta – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencanangkan Gerakan Pasar Rakyat, revitalisasi, serta integrasi pedagang kaki lima (PKL), dan pelaku usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Gerakan ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menghidupkan ekonomi rakyat, salah satunya melalui penguatan pasar rakyat.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengatakan bahwa hampir semua aktivitas sosial, budaya, dan ekonomi terjadi di pasar. Karena itu, Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) menjadi jantung motor penggerak ekonomi rakyat.
“Saya harap mereka dapat menjaga bersama kebersihan, kenyamanan, dan ketenteraman, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang ada di pasar,” ujar Gubernur Pramono saat membuka Lomba Digitalisasi Pasar di Pasar Santa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (22/7/2024).
Gubernur Pramono menilai bahwa Gerakan Pasar Rakyat menjadi langkah strategis dalam merevitalisasi ruang-ruang ekonomi rakyat. Khususnya pasar tradisional, PKL, dan UMKM, agar terintegrasi dalam ekosistem perkotaan yang inklusif, tertata, dan berdaya saing global.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya penguatan, pendampingan, dan pemberdayaan pelaku ekonomi rakyat. Dengan begitu, PKL dan UMKM Jakarta mampu tumbuh lebih maju, unggul, dan sejahtera menuju Jakarta sebagai kota global yang berbudaya,” tuturnya.
Ia mencontohkan penataan Pasar Santa sebagai bukti bahwa revitalisasi pasar bukan sekadar pembenahan fisik, melainkan juga penciptaan ruang usaha yang layak, tertib, dan aman. Upaya ini sekaligus mendorong PKL dan UMKM agar lebih berdaya saing dan adaptif terhadap perubahan.
Dalam kesempatan ini, Gubernur Pramono juga mengapresiasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) APKLI Perjuangan yang telah menggagas dan menginisiasi gerakan tersebut.
Ia berharap, Gerakan Pasar Rakyat dapat menjadi pemantik kolaborasi lebih luas untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota global yang bersinar secara ekonomi. (*/Sp/C1)