BicaraIndonesia.id, Jakarta – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menganugerahkan tanda kehormatan Nugraha Sakanti kepada tujuh satuan kerja (satker) Polri.
Anugerah tersebut diserahkan dalam upacara peringatan Hari Bhayangkara ke-79 yang digelar di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2025).
Penganugerahan ini didasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2024 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Nugraha Sakanti.
Keputusan tersebut dibacakan oleh Sekretaris Militer Presiden, Mayjen TNI Kosasih, dalam rangkaian upacara yang berlangsung khidmat.
Adapun tujuh satker yang menerima tanda kehormatan Nugraha Sakanti pada tahun ini adalah Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) Polri, Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Polri, Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri, Divisi Humas Polri, Divisi Propam Polri, serta Kepolisian Daerah (Polda) Aceh dan Polda Sumatera Selatan.
Tanda kehormatan Nugraha Sakanti diberikan kepada satuan di lingkungan Polri yang telah menunjukkan jasa dan kontribusi signifikan bagi kepentingan bangsa dan negara.
Dalam kesempatan itu, Presiden Prabowo hadir langsung memimpin jalannya upacara sebagai Inspektur Upacara.
Dalam sambutannya, Kepala Negara menyampaikan pesan kepada seluruh jajaran Polri agar senantiasa menjaga amanah dan kepercayaan dari rakyat.
“Saudara-saudara lanjutkan perjuangan ini, jaga kepercayaan rakyat, selalu sekali lagi mengutamakan kepentingan rakyat di atas kepentingan yang lain, saudara sekali lagi jangan sekali-sekali mengecewakan rakyat kita,” kata Presiden Prabowo dalam pidatonya.
Presiden juga menekankan pentingnya keberadaan polisi yang tangguh sebagai pilar utama dalam sistem ketatanegaraan. Kepala Negara menegaskan bahwa negara manapun memerlukan aparat kepolisian yang kuat dan hadir di tengah masyarakat.
“Negara dan bangsa kita membutuhkan suatu kepolisian yang tangguh, kepolisian yang unggul, kepolisian yang bersih, kepolisian yang dicintai rakyat, kepolisian rakyat, selalu di tengah-tengah rakyat, selalu membela rakyat, selalu melindungi rakyat, terutama mereka-mereka yang paling lemah, mereka-mereka yang paling tertindas dan yang paling miskin,” tegasnya.
Lebih lanjut, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa sejarah dunia menunjukkan bahwa tidak ada negara yang berhasil tanpa keberadaan kepolisian yang andal.
“Sejarah manusia sepanjang ribuan tahun mengajarkan kepada kita, tidak ada negara yang berhasil tanpa kepolisian yang unggul dan tangguh. Dengan kesadaran itulah para pemimpin-pemimpin negara dari presiden pertama dan seterusnya, presiden kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam, ketujuh, sampai sekarang saya menjabat, kita semua sadar pentingnya kepolisian yang tangguh dan unggul,” ujarnya.
Menutup pidatonya, Presiden mengajak seluruh peserta upacara untuk mengenang jasa para pahlawan dan memberi penghargaan setinggi-tingginya kepada para pendiri Polri.
“Dan karena itu marilah kita mengenang dan memberi penghargaan setinggi-tingginya kepada para pendiri-pendiri Kepolisian Republik Indonesia,” pungkasnya.
Selain upacara utama, perayaan Hari Bhayangkara ke-79 juga diramaikan dengan parade dan defile kendaraan taktis milik Polri, gelar pasukan, serta penampilan alutsista dan personel dalam skala besar.
Di samping itu, tersedia pula hiburan rakyat dan bazar UMKM yang digelar di sekitar area Monas, sebagai bentuk kedekatan Polri dengan masyarakat. (*/Hum/A1)