Bicaraindonesia.id, Surabaya – Djoko Tetuko Abdul Latif, resmi ditunjuk kembali sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Timur.
Penunjukan mantan wartawan salah satu media di Surabaya ini dilakukan melalui rapat Komite Eksekutif (Exco) yang digelar di Kantor Asprov PSSI Jatim, Komplek Ruko Jalan Ketampon 90, Surabaya pada Senin, 21 April 2025.
Penunjukan Djoko menyusul wafatnya Sekretaris Asprov sebelumnya, Dyan Puspito Rini, yang meninggal dunia pada 7 April lalu akibat penyakit yang dideritanya.
Sebagai tindak lanjut, Asprov PSSI Jatim telah mengirimkan surat resmi kepada PSSI Pusat untuk memberitahukan keputusan tersebut.
“Ini untuk melanjutkan tugas keseketariatan terutama program wajib bagi PSSI, Asprov sebagai bagian dari pelaksana di daerah,” ujar Djoko dalam keterangan tertulis dikutip pada Selasa (22/4/2025).
Penunjukan ini bukan hal baru bagi Djoko. Ia pernah menjabat posisi yang sama ketika PSSI Jatim dipimpin Haruna Soemitro pada periode 2009-2013.
Selain itu, ia juga sempat mengisi posisi Plt Sekretaris saat mendiang Dyan Puspito Rini mengambil cuti untuk mendampingi suami yang menjalani pendidikan militer di Amerika Serikat.
“Secara periode, seharusnya saya akan bertugas hingga 4 Juni nanti. Tapi ada kemungkinan diperpanjang karena PSSI Jatim masih harus menyiapkan gelaran Soeratin U-13, U-15, dan U-17,” ujarnya.
Selain fokus pada agenda internal, Asprov PSSI Jatim juga dipercaya menjadi tuan rumah sosialisasi perubahan statuta PSSI yang saat ini sedang memasuki tahap finalisasi.
“Hari ini, perubahan statute PSSI masuk dalam tahap finalisasi. Setelah selesai, akan disosialisasikan ke daerah yang dibagi menjadi tiga titik, yakni Medan untuk Indonesia bagian barat, Surabaya untuk Indonesia bagian tengah, dan Ambon untuk Indonesia bagian timur. Voter-voter yang ada di wilayah itu akan mendapatkan sosialisasi perubahan statute ini. PSSI Jatim akan menjadi tuan rumah yang di Surabaya,” jelas Djoko.
Djoko menyambut positif amanah tersebut dan menganggapnya sebagai bentuk pengabdian dalam dunia sepak bola.
“Saya anggap tugas ini sebagai ibadah. Karena itu, saya akan menjalani dengan senang hati, ikhlas, dan amanah,” tutur mantan Tenaga Ahli atau Konsultan PPID Provinsi Jawa Timur ini.
Ia juga menegaskan bahwa dirinya hanya melanjutkan program-program yang telah dijalankan oleh almarhumah Dyan Puspito Rini.
“Saya hanya meneruskan program yang telah dijalankan dengan baik oleh Mbak Ririn (Dyan Puspito Rini). InsyaAllah saya melakukan yang terbaik sampai periode kepengurusan yang dipimpin Pak (Ahmad) Riyadh ini menyelesaikan tugasnya dengan baik,” tambahnya.
Kepengurusan di bawah pimpinan Ahmad Riyadh sendiri selama ini dikenal sebagai salah satu yang paling progresif di tingkat provinsi. PSSI Jatim bahkan sering menjadi percontohan nasional dalam berbagai program pembinaan sepak bola.
“Lisensi kepelatihan, lisensi wasit, dan program-program lain memiliki standar yang sangat tinggi. Bukannya takabur, Asprov PSSI Jatim selalu leading dibanding provinsi lain dalam banyak hal. Ini tak lepas dari kerja keras, peran dan kontribusi pengurus dan semua elemen sepak bola Jatim,” pungkas Djoko. (*/Dms/A1)