Bicaraindonesia.id, Jayapura – Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz (Satgas ODC) 2025 mengerahkan 130 personel gabungan ke Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Langkah ini dilakukan untuk mengevakuasi para korban serta memburu kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang diduga melakukan pembantaian terhadap para pendulang emas.
Kepala Satgas Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramdhani dalam pernyataan resminya pada Jumat (11/4/2025) menyampaikan bahwa kehadiran personel tidak hanya untuk mengejar pelaku, tetapi juga mempercepat proses evakuasi dari lokasi kejadian.
“Personel akan bekerja sama dengan Polres Yahukimo dan didukung oleh TNI yang telah berada di lapangan,” ujar Faizal dikutip pada Minggu (13/4/2025).
Sebelumnya, penyerangan brutal terjadi di wilayah Muara Kum 22 dan sepanjang Kali Silet, Yahukimo, pada 6 hingga 8 April 2025. Serangan tersebut diduga dilakukan oleh KKB pimpinan Elkius Kobak terhadap para pendulang emas.
Juru Bicara TPNPB, Sebby Sambom, mengaku bertanggung jawab atas kejadian ini serta menyebarkan foto-foto korban melalui media sosial. Kelompok tersebut menuduh para pendulang sebagai mata-mata TNI.
Hingga Jumat (11/4), tim gabungan telah berhasil mengevakuasi sembilan jenazah dari empat lokasi berbeda. Saat ini, proses identifikasi jenazah tengah berlangsung di RSUD Dekai.
“Sampai saat ini kami sudah menemukan sembilan jenazah. Tiga ditemukan kemarin-dua dari lokasi pendulangan 22 dan satu dari Kali Boven. Hari ini, enam jenazah ditemukan, lima dari Kampung Tingki dan satu dari Muara Kum,” jelas Brigjen Faizal.
“Evakuasi masih berlangsung. Anggota masih dalam pencarian di beberapa titik. Kami mohon doa dari seluruh masyarakat,” imbuhnya.
Faizal juga menambahkan bahwa proses evakuasi dilakukan secara bertahap karena medan yang cukup sulit dan jarak antar lokasi yang berjauhan. Titik-titik prioritas evakuasi ditentukan berdasarkan aksesibilitas dan tingkat risiko di lapangan. (*/Hum/A1)