BicaraIndonesia.id, Banyuwangi – Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur, Aries Agung Paewai, meresmikan sarana dan prasarana (sarpras) baru di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Banyuwangi pada Selasa (25/2/2025).
Fasilitas baru ini mencakup ruang kelas, Unit Kesehatan Sekolah (UKS), kantin, ruang vokasional, serta selasar penghubung antar kelas.
Aries menegaskan bahwa kehadiran sarpras baru ini bertujuan untuk menunjang proses pembelajaran bagi murid disabilitas agar lebih optimal.
Menurutnya, dalam penyelenggaraan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK), diperlukan strategi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan orang tua akan pentingnya layanan pendidikan inklusif.
“Karena itu, baik sekolah ataupun pendidik juga dituntut untuk merancang program jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Langkah ini untuk meyakinkan para orangtua akan layanan pendidikan yang akan diberikan kepada anak-anaknya,” kata Aries dalam keterangan tertulis dikutip pada Rabu (26/2/2025).
Ia menilai bahwa dengan strategi yang tepat, sekolah dapat mengidentifikasi minat dan bakat ABK. Termasuk pula mengembangkan dan membekali mereka dengan keterampilan yang dapat digunakan di dunia kerja.
“Bagi sekolah juga penting mengetahui begitu minat dan bakat ABK untuk diidentifikasi, dikembangkan dan pada akhirnya akan menjadi bekal bagi mereka untuk bekerja,” imbuhnya.
Selain sarpras baru, Aries mengapresiasi program pendidikan vokasional yang diterapkan di SLBN Banyuwangi. Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kemandirian murid.
“Saya mengapresiasi bagaimana tim guru dan sekolah merancang dan membuat suasana sekolah terasa nyaman. Saya lihat saat peninjauan sekolah ini memiliki media adaptif yang dibuat oleh guru,” katanya.
Bahkan, Aries mengungkapkan bahwa kelas juga dirancang agar anak dapat secara aktif melakukan kegiatan belajar yang fungsional, alamiah, bermakna dan menyenangkan. “Ini perlu didorong dan didukung agar SLBN lain juga bisa meniru,” terangnya.
Aries menjelaskan bahwa strategi dan program pembelajaran di SLBN Banyuwangi mendapat pendampingan langsung dari Perkins International. Yakni, sebuah organisasi berbasis di Boston, Amerika Serikat, yang berfokus pada pendidikan anak-anak disabilitas.
Selain mendampingi murid, Perkins International juga turut meningkatkan kompetensi guru dalam merancang metode pembelajaran bagi ABK.
Sebagai tambahan, SLBN Banyuwangi juga menerima bantuan kursi roda adaptif dari Global Village Foundation serta bantuan sepatu brace dari Steeping Stone Foundation untuk anak-anak penderita CTEV.
SLBN Banyuwangi juga aktif dalam pengembangan literasi inklusif. Perpustakaan Braille di sekolah ini telah memproduksi 1.000 buku bacaan Braille yang didistribusikan ke berbagai kabupaten di sekitar Banyuwangi.
Di bidang keterampilan vokasional, program kriya kayu menjadi salah satu unggulan. Murid ABK diajarkan membuat berbagai peralatan adaptif, seperti kitchen set untuk TKLB, kursi, meja, dan perlengkapan lainnya.
Kegiatan ini bertujuan untuk melatih keterampilan fungsional mereka secara menyenangkan dan mandiri.
Dalam kesempatan yang sama, Aries juga meninjau pelaksanaan program makan bergizi gratis di SLBN Banyuwangi untuk memastikan kebutuhan nutrisi murid ABK terpenuhi dengan baik. (*/Dwi/A1)