Bicaraindonesia.id – Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin memprediksi peningkatan kasus Covid-19 akan mencapai puncak pada 5-7 minggu paaca Libur Lebaran atau pada akhir Juni 2021. Prediksi tersebut, berdasar pada pengalaman empiris setiap periode libur panjang.
Berdasarkan data yang ada, usai libur Lebaran kasus aktif Covid-19 telah mengalami peningkatan. Bahkan, angkanya kini sudah kembali melebihi 100.000 kasus. Padahal, sebelumnya, kasus aktif sempat berada di titik terendah pada 90.000 kasus.
Sementara itu, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat, hingga 31 Mei 2021, jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 102.006 kasus, dengan 56.125 kasus suspek Covid-19.
Untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan kasus Covid-19, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersama Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, Wakapolda Jatim Brigjen Pol. Slamet Hadi Supraptoyo menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) virtual dengan para Kepala Daerah beserta Forkopimda Kabupaten/Kota se-Jatim. Rakor tersebut dilaksanakan di Ruang Bina Yudha, Makodam V/Brawijaya, Rabu (2/6/2021).
Dalam Rakor tersebut, Gubernur Khofifah meminta para Kepala Daerah di Jatim agar terus melakukan monitoring dan pemantauan perkembangan kasus harian Covid-19. Ini penting dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya peningkatan kasus Covid-19 dampak libur lebaran 2021.
“Kalau Pak Menteri Kesehatan wanti-wantinya sampai dengan Akhir Juni, bahkan Juli 2021. Karenanya, semua kepala daerah tiap hari harus memonitor perkembangan kasus Covid-19. Saat ini misalnya ada kenaikan BOR dari 22 persen menjadi 24 persen,” kata Gubernur Khofifah dalam keterangan tertulis yang diterima, Bicaraindonesia.id, Rabu (2/6/2021).
Khofifah menjelaskan, pasca libur lebaran ini, masih banyak masyarakat yang melakukan silaturahmi syawalan dengan berkeliling ke satu tempat ke tempat lain. Untuk itu, diperlukan pengawalan pemantauan pengendalian secara komprehensif.