BicaraIndonesia.id, Surabaya – Satpol PP Kota Surabaya mengamankan 38 orang yang kedapatan tengah melakukan pesta minuman keras (miras) di beberapa lokasi berbeda pada Minggu (2/2/2025) dini hari.
Salah satu lokasi yang menjadi perhatian adalah area di bawah Jembatan Suramadu.
Kepala Satpol PP Kota Surabaya, M. Fikser, menjelaskan bahwa razia ini dilakukan sebagai bagian dari upaya menjaga ketertiban dan keamanan di Kota Pahlawan.
Petugas menemukan sejumlah kelompok yang tengah mengonsumsi miras di tiga titik, yakni Pantai Batu-batu Kenjeran, Jalan Tenggumung, dan di bawah Jembatan Suramadu.
“Di lokasi pertama, kami temukan tiga orang laki-laki. Lokasi kedua, kami berhasil amankan 12 orang laki-laki yang sedang pesta miras di Jalan Tenggumung,” ujar Fikser dalam keterangan tertulis dikutip pada Senin, 3 Februari 2025.
Jumlah terbanyak ditemukan di bawah Jembatan Suramadu, di mana petugas mengamankan 23 orang yang tengah menggelar pesta miras. Selain itu, petugas juga menyita tujuh botol minuman keras sebagai barang bukti dari tiga lokasi tersebut.
Setelah diamankan, seluruh pelaku dibawa ke Kantor Satpol PP Kota Surabaya untuk didata dan diberikan pembinaan lebih lanjut. Mereka juga menjalani tes urine yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya.
“Kami lakukan tes urine bersama rekan-rekan Dinas Kesehatan. Untuk saat ini hasil tes urine yang kami terima negatif,” jelas Fikser.
Sebagai bentuk efek jera, 38 orang tersebut dikenakan sanksi sosial dengan mengikuti kegiatan di Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputih.
Mereka diberi tugas memangkas rambut orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), membagikan makanan, serta mencuci piring.
“Kami berikan sanksi sosial ke Liponsos, sehingga mereka mendapatkan pembinaan di sana,” tambahnya.
Fikser menegaskan bahwa operasi penertiban semacam ini akan terus dilakukan secara rutin melalui Operasi Asuhan Rembulan. Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga kondusivitas Kota Surabaya dari gangguan ketertiban umum (Trantibum).
“Tentunya kami lakukan operasi ini bersama pihak kepolisian, TNI, dan juga rekan-rekan dari dinas terkait. Upaya ini kami lakukan demi kenyamanan warga Kota Surabaya saat malam hari,” pungkasnya. (*/Pr/An/C1)