BicaraIndonesia.id, Magelang – Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa, mengajak wisatawan untuk menikmati pengalaman wisata alam yang unik dan berkesan di DeLoano Glamping, Magelang, Jawa Tengah.
Destinasi ini menawarkan suasana asri dengan pemandangan hutan pinus serta berbagai atraksi menarik.
Dalam kunjungannya ke DeLoano Glamping pada Jumat (24/1/2025), Wamenpar Ni Luh Puspa menegaskan bahwa pemerintah terus berkomitmen dalam pembangunan infrastruktur, sarana, dan prasarana untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan.
Ia juga merasakan langsung pengalaman bermalam di glamping tersebut yang dikelilingi kabut dan pepohonan pinus yang menjulang tinggi.
“Rasa-rasanya tidak salah kalau menikmati weekend-nya di DeLoano Glamping ini,” ujar Wamenpar dalam siaran tertulisnya dikutip pada Rabu, 29 Januari 2025.
Selain menikmati suasana alam, DeLoano Glamping juga menawarkan berbagai atraksi wisata, seperti birdwatching, paintball, dan spa.
Wamenpar juga menyoroti pentingnya kehadiran pertunjukan seni budaya tradisional untuk memperkaya pengalaman wisatawan.
Ia pun mengusulkan agar Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB) sebagai pengelola destinasi berkolaborasi dengan komunitas budaya dari desa wisata sekitar.
Dengan demikian, pertunjukan seni dapat ditampilkan setiap pekan secara bergantian untuk memperkaya pengalaman wisatawan.
Selain itu, Wamenpar melihat peluang kolaborasi lebih luas dengan Desa Wisata Tinalah dan Desa Wisata Ngargosari yang masuk dalam zona otorita Borobudur.
Kedua desa wisata ini telah meraih prestasi di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) pada 2021 dan 2022. Lokasi yang berdekatan dinilai potensial untuk dikemas dalam paket wisata terpadu guna menarik lebih banyak wisatawan.
Direktur Utama BPOB, Agustin Peranginangin, mengungkapkan bahwa saat ini Kementerian Pekerjaan Umum sedang membangun akses jalan sepanjang 1 kilometer dari total 3,2 kilometer di luar kawasan untuk meningkatkan aksesibilitas ke DeLoano Glamping.
Selain jalan, pihaknya juga berharap ada dukungan infrastruktur lain seperti sumber daya air.
“Harapan kami sepulang dari sini Ibu Wamenpar akan menindaklanjuti dan bertemu langsung dengan Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) untuk koordinasi terkait dukungan infrastruktur dasar dan aksesibilitas menuju zona otorita,” kata Agustin.
Di sisi lain, BPOB juga telah menjadwalkan event internasional Biosferun 2025, yang akan digelar pada Oktober mendatang. Acara ini menargetkan 1.500 pelari trail run dari berbagai daerah di Indonesia.
Merujuk data tahun 2023, sekitar 70 persen peserta Biosferun berasal dari luar Yogyakarta dan Jawa Tengah, seperti Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jakarta.
Kehadiran peserta dari luar daerah diyakini akan memberikan dampak positif bagi desa wisata sekitar, terutama dalam peningkatan hunian homestay yang dikelola masyarakat setempat.
“Ini tentu memberikan dampak kepada desa wisata sekitar berupa terisinya amenitas homestay-homestay yang dibangun oleh masyarakat. Jadi tidak hanya bermanfaat untuk kita tapi memberikan pengaruh terhadap kawasan,” ujar Agustin. (*/Sp/C1)