BicaraIndonesia.id, Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Surabaya, berkolaborasi dengan Indonesia Fashion Chamber (IFC), menggelar acara Pesona Batik Surabaya 2024 di Plaza Internatio Kota Lama, Sabtu malam, 21 September 2024.
Kegiatan ini merupakan edisi kedua dari peluncuran Batik Surabaya dan menjadi upaya bersama untuk mempromosikan potensi ekonomi kreatif di kota tersebut.
Dalam acara tersebut, diperkenalkan enam desain motif baru Batik Surabaya, yaitu Batik Skena Surabaya, Pesona Mangrove Wonorejo, Banyu Semarak, Tjap Toendjoengan, Gereget Rel Pasar Turi, dan Suroboyoan.
“Surabaya patut berbangga memiliki enam motif batik yang dapat dibawa oleh para desainer, tidak hanya ke luar kota tetapi juga ke luar negeri. Dekranasda telah berhasil memperkuat ciri khas Surabaya,” ujar Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi dalam sambutannya.
Eri juga menegaskan bahwa acara Pesona Batik Surabaya 2024 menjadi bukti nyata bahwa Batik Surabaya memiliki potensi besar untuk mendorong Usaha Mikro, Kecil dan menengah (UMKM). Saat ini, terdapat lebih dari 5.000 UMKM di sektor fashion yang terlibat di Surabaya.
“Melalui industri fashion, kita memperkenalkan Batik Surabaya lebih luas. Saya berharap seluruh jajaran Pemkot Surabaya ikut mendukung dengan mengenakan Batik Surabaya secara rutin, karena siapa lagi yang akan mempromosikan jika bukan kita sendiri,” tambahnya.
Selain itu, Eri menjelaskan bahwa upaya pemkot dalam mengentaskan kemiskinan juga terfokus pada pengembangan UMKM. Hal ini ia sampaikan saat menghadiri forum strategis di Universitas Indonesia.
Ia optimis bahwa Surabaya dapat menjadi contoh penggerak ekonomi kreatif di tingkat nasional.
“Batik Surabaya kini telah menembus pasar internasional. Kami bekerja sama dengan perguruan tinggi dan para desainer untuk terus memperluas jangkauan Batik Surabaya hingga ke luar negeri,” jelasnya.
Prestasi Batik Surabaya juga tercermin melalui partisipasi mahasiswa Universitas Ciputra (UC) dalam kompetisi fashion di China. Mereka berhasil masuk dalam tiga besar finalis.
“Kita bangga Batik Surabaya bisa bersaing di tingkat internasional. Semoga mahasiswa UC dapat memenangkan kompetisi tersebut, dan kami akan terus mendukung penuh,” tegas Eri.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Surabaya Rini Indriyani menyatakan bahwa kerja sama dengan IFC Surabaya diharapkan dapat mendorong Batik Surabaya terus bersaing di kancah internasional.
Dekranasda Surabaya bersama para desainer terus memperkenalkan Batik Surabaya tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga global.
“Kita memiliki Batik Surabaya yang sangat keren, dan hari ini batik tersebut telah diperlihatkan dengan sentuhan desainer yang membuatnya terlihat lebih berkelas serta memiliki nilai jual lebih tinggi,” ujar Bunda Rini.
Ke depan, para desainer akan mendampingi UMKM pembatik agar dapat naik kelas. Setiap tahun, Dekranasda Surabaya akan terus meluncurkan edisi batik baru yang khas dari Surabaya.
“Kami juga didukung oleh mahasiswa UC Surabaya. Awalnya, kami memperkenalkan Batik Surabaya kepada mereka, dan alhamdulillah motif Remo yang didesain ulang telah lolos ke babak final kompetisi di China. Kami mohon doa agar pada bulan November nanti bisa meraih juara,” tutupnya. ***
Editorial: C1