BicaraIndonesia.id, Bogor – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia (RI) meresmikan Museum Penanggulangan Terorisme Adhi Pradana tepat pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-14 BNPT di Komplek Kantor BNPT, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa 16 Juli 2024.
Kepala BNPT Komjen Pol Mohammed Rycko Amelza Dahniel mengatakan bahwa museum yang diresmikan ini akan menjadi tempat wisata edukasi dan rekreasi bagi generasi muda. Sehingga mereka hidup dalam toleransi dan menjauhi kekerasan.
“Pada momentum ulang tahun ini, kami sekaligus meresmikan Museum Nasional Penanggulangan Terorisme sebagai wisata edukasi dan tempat rekreasi pelajar, akademisi hingga peneliti,” ujar Rycko dalam acara peresmian.
Rycko juga berharap museum nasional penanggulangan terorisme akan memberikan manfaat bagi perempuan, anak dan remaja agar semakin mampu menghargai nilai toleransi dalam berbangsa.
“Semoga mendatangkan manfaat agar generasi muda hidup dalam toleransi dan menjauhi kekerasan,” imbuhnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto menyampaikan museum ini merupakan simbol komitmen untuk memerangi terorisme dan membangun Indonesia lebih aman.
“Museum menjadi simbol komiten dalam memerangi terorisme dan membangun Indonesia lebih aman,” ujar Hadi.
Menkopolhukam juga menyampaikan bahwa museum bertema kontemporer ini akan menjadi sarana edukasi bagi generasi muda tentang aksi teror yang menyengsarakan banyak orang lewat beragam konten yang disajikan.
“Museum berisikan gambaran peristiwa teroris sejak tahun 1948, jadi ini bisa menjadi sarana edukasi untuk generasi muda agar mereka bisa melihat bagaimana aksi teror menyengsarakan banyak orang,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menkopolhukam mengukuhkan Paguyuban Anti Teror Indonesia (PATI) beranggotakan tokoh penanggulangan terorisme Indonesia, akademisi, hingga OMS.
Adapun Ketua Umum PATI adalah Menteri Dalam Negeri Jenderal Polisi (Purn) Muhammad Tito Karnavian. Paguyuban ini diharapkan memberikan kontribusi positif terkait aspek-aspek penanggulangan terorisme mulai dari mitigasi, teknologi, hingga ancaman kekinian. (*/A1)