Bicaraindonesia.id, Pekanbaru – Banjir masih menggenang beberapa wilayah Provinsi Riau. Potensi bahaya banjir susulan masih berpeluang terjadi sepekan ke depan.
Mengantisipasi dampak bencana ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC).
Hal tersebut disampaikan Kepala BNPB RI Letjen TNI Suharyanto, dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Bencana Hidrometeorologi di Provinsi Riau, Kota Pekanbaru, Jumat 19 Januari 2024.
Operasi TMC bertujuan untuk mengurangi dampak yang lebih luas akibat banjir. Menurut prakiraan cuaca, Suharyanto mengatakan, hujan lebat akan berpotensi terjadi pada tiga hari hingga seminggu ke depan di wilayah Riau.
“Prediksi BMKG di Provinsi Riau ini, tiga hari hingga seminggu ke depan masih akan turun hujan yang cukup lebat,” ujar Suharyanto dalam keterangan resminya, seperti dilansir pada Minggu 21 Januari 2024.
Dengan adanya potensi bahaya banjir yang dipicu faktor cuaca, BNPB telah mendiskusikan dengan instansi terkait untuk melakukan operasi TMC. “Mudah – mudahan dalam satu-dua hari nanti akan ada TMC,” tambah Suharyanto.
Operasi ini akan menyasar pada wilayah-wilayah yang masih terendam. Ini dikarenakan kawasan terdampak itu mengakibatkan dampak ekonomi yang besar.
Hal tersebut juga akan meminta masukan dari gubernur dan BMKG. Suharyanto menceritakan saat bertemu Bupati Pelalawan, gas di sana harganya meningkat tajam karena pasokan terganggu.
“Kemudian truk-truk dari Sumatra Barat terpaksa harus menunggu berjam-jam sampai air surut,” tambah Suharyanto.
Pada kesempatan itu, Kepala BNPB mengatakan, operasi TMC ini tentu tidak mudah. Artinya, tidak seperti pada penanganan kebakaran hutan dan lahan. TMC pada bencana ini bertujuan untuk menurunkan hujan.
Sedangkan di musim hujan, ini tentu sebaliknya. Sejauh ini BNPB melakukan TMC untuk penanganan potensi bahaya Hidrometeorologi basah di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Sejauh ini, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, telah melakukan berbagai upaya penanganan banjir di wilayah. Salag satunya dengan tetap bersiaga untuk membantu warga terdampak. Seperti melakukan evakuasi, pengoperasian dapur umum, diseminasi informasi dan peringatan dini.
Data BPBD Provinsi Riau hingga Sabtu 19 Januari 2024, masyarakat terdampak banjir pada tanggal 1 – 15 Januari 2024, mencapai 36.541 KK atau 147.301 jiwa. ***
Editorial: A1
Source: BNPB RI