Bicaraindonesia.id, Surabaya – Pedagang Kaki Lima (PKL), yang merupakan pelaku UMKM, menjadi bagian dari mesin penggerak ekonomi kerakyatan di Kota Surabaya. Karenanya, PDI Perjuangan Surabaya concern dalam upaya pemberdayaan PKL.
Demikian disampaikan legislator Fraksi PDIP Surabaya Anas Karno, usai bertemu Paguyuban PKL RT 05 RW 05 Kelurahan Tenggilis, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, pada Rabu malam, 22 November 2023.
“Keberadaan PKL merupakan bagian untuk mendongkrak ekonomi kerakyatan. Karena digerakkan oleh rakyat untuk memenuhi kebutuhan ekonomi,” kata Anas Karno dalam keterangannya, seperti dikutip pada Kamis, 23 November 2023.
Anas mengatakan, pemerintahan PDIP di Surabaya yang dinahkodai Wali Kota Eri Cahyadi, Wakil Wali Kota Armuji dan Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono, memberikan perhatian serius terhadap pemberdayaan PKL.
“Salah satu yang berhasil yaitu di kawasan jalan Tunjungan dan Jl. Genteng. Yang keduanya terintegrasi sebagai kawasan wisata heritage Tunjungan Romanza,” jelasnya.
Ia lantas mencontohkan penataan PKL di Masjid Al Akbar yang menempati aset milik Pemkot Surabaya.
“PKL di sana sekarang sudah rapi, dibandingkan sebelumnya saat berada di jalan sekitar Masjid Al Akbar. Lokasi tersebut sekarang bernama Pasar Rakyat Jambangan,” terangnya.
Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya tersebut menambahkan, pemberdayaan PKL akan berdampak pada pemenuhan kebutuhan ekonomi pelakunya. Juga berdampak pada ekonomi secara makro karena bisa menyerap tenaga kerja.
“Hal ini juga sejalan dengan visi dan misi Ganjar-Mahfud yang mendorong UMKM naik kelas, dengan menciptakan iklim usaha yang mendukung, melalui penataan dan implementasi regulasi,” imbuh tokoh penggerak UMKM Surabaya tersebut.
Sementara itu, Koordinator PKL RT 05 RW 05 Kelurahan Tenggilis Mejoyo Surabaya, Mohammad Idris mengatakan, paguyubannya beranggotakan 15 PKL yang berjualan dengan menempati lahan fasilitas umum (Fasum) milik Pemkot Surabaya.
“Kita ingin mendapat pembinaan dan bimbingan dari pemerintah kota, seperti PKL-PKL lain yang sudah berkembang. Kita juga ingin berkembang,” jelasnya.
Selain itu, Idris juga mengaku sudah merasa nyaman berjualan bersama para PKL lain di lokasi yang ditempati sekarang.
“Penghasilan kita lumayan bisa untuk mencukupi keluarga. Bahkan di antara kami punya karyawan yang membantu, karena ramai pembeli,” pungkasnya. ***
Editorial: And