Bicaraindonesia.id, Semarang – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI), mengajak mahasiswa Universitas Nasional Semarang (UNNES) untuk meningkatkan kesadaran publik tentang ancaman intoleransi, radikalisme dan terorisme.
Hal tersebut disampaikan Kepala BNPT RI Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel, saat memberikan kuliah umum di UNNES, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu, 8 November 2023.
Dalam kesempatan itu, Kepala BNPT mengajak para mahasiswa UNNES untuk waspada atau sadar akan bahaya paham radikalisme yang ingin merusak dan memecah belah Indonesia.
“Jika tidak memiliki ketahanan, pengetahuan, dan kesadaran tentang bahaya radikalisme dan terorisme, ideologi kekerasan ini bisa menghancurkan Indonesia yang berdiri dari keragaman,” kata Rycko Amelza Dahniel dalam keterangan resminya, seperti dilansir pada Kamis, 8 November 2023.
Untuk meningkatkan kesadaran tersebut, Kepala BNPT mengajak para mahasiswa mempelajari sejarah kebangsaan. Dimana Indonesia terbentuk dari berbagai
perbedaan seperti ras, suku dan agama yang bersatu dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Di sisi lain, ideologi terorisme justru berlandaskan pada paham kekerasan yang tidak menghargai adanya perbedaan dan selalu merasa diri atau kelompoknya paling benar.
“Kuatkan rasa kebangsaan dengan pengetahuan, rajin membaca pelajaran kebangsaan sejarah terbentuknya Indonesia. Kuncinya ilmu pengetahuan, tolak intoleransi, radikalisme dan terorisme dengan semangat dan belajar yang giat,” katanya.
Jenderal Polisi Bintang Tiga ini juga menyebut, mahasiswa yang berusia remaja, merupakan salah satu dari tiga kelompok yang paling mudah terpengaruh paham radikalisme dan terorisme.
“Penelitian I-Khub Outlook BNPT 2023, menunjukkan kelompok mudah terpengaruh yaitu remaja, perempuan dan anak,” katanya.
Sementara itu, Rektor UNNES Prof Martono mengatakan, pihaknya termasuk seluruh mahasiswa UNNES, berkomitmen menolak intoleransi, radikalisme dan terorisme.
“Katakan tidak! Untuk intoleransi, radikalisme dan terorisme. Mari kita semua bersatu dalam perbedaan. Tanamkan di hati, karena saudara (para mahasiswa) adalah bagian dari masa depan Indonesia,” tutupnya. ***
Editorial: C1
Source: BNPT RI