Asmat, BicaraIndonesia.id – Di momen Peringatan Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada Kamis 1 Mei 2023, Menteri Sosial Tri Rismaharini merayakannya bersama masyarakat di Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua Selatan.
Dalam momen ini, Mensos Risma menyerahkan bantuan pemberdayaan sosial berupa 27 kapal fiber long boat hingga mengupayakan pemenuhan gizi anak-anak di Distrik tersebut.
Mensos Risma memaknai momen ini sebagai Pancasila dalam Tindakan. “Ya, dari awal mau merayakan Hari Lahir Pancasila, mencoba menerjemahkan Pancasila dalam tindakan. Bukan hanya persatuan indonesia dan keadilan sosial yang kita terjemahkan, dalam hal ini supaya warga Asmat bisa merasakan bahwa Pancasila ada maknanya bersama-sama kami,” kata Mensos Risma.
Mensos Risma menyatakan, pemberian bantuan ini untuk memenuhi salah satu kebutuhan primer masyarakat di Agats, yaitu transportasi air seperti kapal-kapal. Sehingga kapal fiber yang diserahkan itu diharapkan dapat membantu kegiatan niaga masyarakat.
“Kita bantu kapal selain untuk usaha mereka mencari ikan atau menjual produknya, tapi juga untuk akses transportasi,” ujar Mensos Risma di Keuskupan Agats.
Bantuan kapal fiber long boat, bibit ternak babi 1.000 ekor, ribuan pasang pakaian dan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS) sebanyak 100 unit, diserahkan Mensos Risma secara simbolis kepada Uskup Keuskupan Agats, Aloysius Murwito dan Bupati Asmat, Elisa Kambu.
Tak hanya itu, Mensos Risma juga memenuhi kebutuhan gizi anak-anak di Agats dengan membagikan telur hasil dari pemberdayaan sosial ayam petelur Kementerian Sosial (Kemensos). Di sana, Keuskupan Agats menerjemahkan visi Mensos Risma dalam “Gerakan Sabutir Telur”.
Selain itu, Mensos Risma juga membagikan makanan ringan untuk anak-anak yang berkumpul tidak jauh dari Keuskupan Agats.
“Karena Agats sangat spesial, dia tanahnya enggak bisa ditanami. Sehingga saya mengusahakan untuk bagaimana gizi ini bisa diambil dari peternakan ayam petelur, dan kampung di sana karena sungainya sangat keruh, maka kita bantu lele,” ujar Mensos.
Mensos Risma juga bercerita bahwa di Distrik Agats memiliki masalah air bersih. Karena itu, ia juga memberikan bantuan salinasi air payau di tiga titik untuk air minuman. Air hasil salinasi tersebut juga diminum oleh anak-anak.
Tiga titik salinasi minuman terdapat di RSUD Agats, Masjid An-Nur, dan Museum Agats. Mensos Risma mengatakan pihaknya menerima permintaan dua titik salinasi lagi, sebab masyarakat masih sangat bergantung dengan air hujan.
Menurut Mensos, masyarakat di Agats sudah memiliki banyak kegiatan. Saat ini masyarakat mau bergerak untuk usaha menjahit dan kegiatan tambak udang.
Ke depan, Kemensos dalam hal ini akan memberikan bantuan kolam untuk produksi udang, dan pengolahan kerupuk udang.
Sementara itu, Uskup Keuskupan Agats, Aloysius Murwito menyatakan, bantuan-bantuan dari Kemensos ini sangat berarti. “Kementerian Sosial cukup tanggap terhadap kebutuhan kami. Seperti 27 long boat yang akan dipergunakan untuk bawa hasil bumi, pemenuhan gizi dengan memberikan telur, nah ini kan luar biasa,” katanya.
Selain bantuan, Aloysius Murwito juga mengaku jika terobosan-terobosan ini menarik yang merupakan rangsangan-rangsangan dan didukung dengan petugas lapangan yang bisa memotivasi masyarakat.
Sebagai diketahui, bantuan Kemensos yang diserahkan ke penerima manfaat melalui Keuskupan Agats yakni, 27 kapal fiber glass long boat, bantuan stimulan pemberdayaan ternak babi sepasang kepada 500 penerima manfaat, sarana dan prasarana seperti PJUTS, workshop kapal fiber glass, dan pakaian harian untuk 500 penerima manfaat. ***
Pewarta: Dimas AP
Editorial: A1