Surabaya, Bicaraindonesia.id – Rangkaian safari politik yang dilakukan oleh Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto ke sejumlah Ketua Umum Partai Politik membuat situasi politik nasional menjadi dinamis dan menyejukkan dalam menyongsong Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024.
Ketua Generasi Muda MKGR Jawa Timur, Arif Fathoni mengatakan, komunikasi politik yang dilakukan oleh Ketum DPP Partai Golkar semakin menunjukkan kelas kenegarawanan Ketua Umum dalam menghadapi kontestasi tahun 2024.
“Saya pikir, safari politik yang dilakukan oleh Ketum membuat tensi politik menjadi adem. Sehingga masyarakat menyambut Pemilu ini dengan hati riang gembira,” kata Arief Fathoni dalam keterangan tertulisnya di Kota Surabaya, Minggu (30/4/2023).
Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Surabaya ini berpendapat, bahwa safari politik yang dilakukan Ketum DPP Partai Golkar merupakan sebuah bagian yang tidak terpisahkan yang selama ini menjadi doktrin partai jalan tengah yang mendahulukan ide tentang bagaimana membuat Indonesia sejahtera.
“Filsuf Socrates pernah berkata, nalar yang kuat membicarakan ide, nalar yang biasa membicarakan peristiwa, dan nalar yang lemah membicarakan orang,” ujarnya.
Sejak awal menginisiasi lahirnya Koalisi Indonesia Baru (KIB), Arif Fathoni menyebut, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto membuat semacam blue print peta jalan kesejahteraan dalam menyongsong Indonesia emas di tahun 2045.
Bahkan, kata dia, peta jalan ini diuji oleh sejumlah akademisi ketika disosialisasikan di beberapa wilayah Indonesia yang salah satunya berada di Kota Surabaya beberapa waktu yang lalu.
“Golkar sebagai partai ide dan gagasan membuat peta jalan ini. Soal siapa nakhoda yang akan menjalankan istilah Ketum itu menjadi bagian akhir saja, yang penting peta jalan tersebut menjadi konsensus nasional, karena membangun Indonesia tidak bisa dilakukan oleh satu atau dua partai saja, butuh gotong-royong sesuai jati diri bangsa Indonesia,” kata Toni, panggilan lekatnya.
Ketika disinggung soal kemungkinan berkoalisi dengan siapa, mantan aktivis mahasiswa ini mengatakan, pihaknya patuh menunggu hasil rajutan koalisi yang dilakukan oleh Ketum Partai Golkar dengan partai mana akan berkoalisi.
Namun menurutnya, figur Airlangga Hartarto yang merupakan seorang teknokratik, keberadaannya dibutuhkan oleh bangsa dan negara di tengah ketidakpastian global seperti saat ini.
“Ketika Ketum diberikan mandat oleh Pak Jokowi (Joko Widodo) sebagai Menko Perekonomian, beliau jalankan tugas itu dengan baik. Sehingga Alhamdulillah dengan kompetensi beliau di tengah pandemi Covid-19 dan ketidakpastian global karena perang Rusia-Ukraina, ekonomi kita lebih bagus dibandingkan negara-negara maju yang lain, ini rekam jejak yang akan diingat oleh seluruh masyarakat Indonesia,” paparnya.
Di samping itu, Toni juga berpendapat, bahwa kondisi perpolitikan nasional masih akan dinamis beberapa waktu mendatang. Safari politik harus dijadikan sebuah tradisi elit politik, sehingga bisa menjadi pendidikan politik buat masyarakat Indonesia.
“Pak Airlangga Hartarto memberikan keteladanan tentang pentingnya kebersamaan membangun bangsa. Mudah-mudahan ini menjadi jawaban kejenuhan masyarakat akibat polarisasi politik kanan dan kiri, sehingga politik jalan tengah yang diusung oleh Golkar bisa menyenangkan hati masyarakat Indonesia, sehingga kita optimis bisa memenangkan hati masyarakat Indonesia dalam pemilu 2024 mendatang,” pungkasnya. ***
Editorial: A1