Bicaraindonesia.id – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) proaktif dalam melakukan antisipasi terhadap potensi bencana di musim hujan akibat La Nina dan Hidrometeorologi. Dia berharap, antisipasi yang dilakukan BPBD jangan sampai terlambat.
“Fenomena La Nina diikuti Hidrometeorologi yang berakibat timbulnya bencana banjir bandang, puting beliung, longsor dan banjir harus benar-benar diantisipasi dengan mitigasi yang komprehensif serta koordinasi yang efektif . Hingga bulan April curah hujan masih berpotensi turun sangat tinggi. Waspada dan siap-siaga,” kata Gubernur Khofifah saat memimpin Apel di Kantor BPBD Jatim di Kabupaten Sidoarjo, Senin (3/1/2021).
Orang nomor satu di Jatim itu mencontohkan, banjir lahar dingin dari Gunung Semeru yang kembali terjadi menjadi bukti bahwa perubahan iklim dan kebencanaan berlangsung secara dinamis. Oleh karenanya, mitigasi bencana, kewaspadaan menjadi sesuatu yang harus terus dikoordinasikan kepada semua pihak agar mengantisipasi terjadinya dampak bencana yang tidak kita harapkan.
Karenanya, di awal tahun 2022 ini, Gubernur Khofifah juga meminta kepada jajaran OPD di lingkungan Pemprov Jatim untuk terus bergerak merespon secara cepat apa yang menjadi kekhawatiran masyarakat. Baik jajaran di bidang perdagangan, kesehatan, pendidikan hingga semua sektor untuk bergerak mengantisipasi segala hal yang dibutuhkan masyarakat.
“Intinya adalah Mitigasi, koordinasi dan solusi efektif dari semua pihak,” imbuhnya.