Bicaraindonesia.id, Bali – Jelang puncak Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty (KTT G-20) pada 15-16 November 2022, Kepolisian Daerah (Polda) Bali memperketat pengamanan pintu keluar masuk Pulau Dewata.
Bahkan, Polda Bali bersama jajaran Polres/Polresta, membentuk Satgas khusus. Setiap orang dan barang bawaan wajib diperiksa ketat.
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan, bahwa pengetatan seluruh pintu keluar masuk Pulau Dewata untuk menciptakan situasi Kamtibmas yang aman menjelang Puncak Presidensi G20 pada 15-16 November 2022.
“Sejumlah side event G20 terus diselenggarakan di Bali. Bahkan saat ini sedang berlangsung pengamanan Agriculture Minister Meeting (AMM) di daerah Jimbaran,” kata Kabid Humas Polda Bali dalam keterangannya seperti dikutip pada Kamis (29/9/2022).
Setidaknya ada lima pintu masuk terbesar di Bali yang tengah dilakukan pengetatan pengamanan. Yakni, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Pelabuhan Padangbai, Pelabuhan Benoa, Pelabuhan Gilimanuk hingga Pelabuhan Celukan Bawang.
Selain lima pintu masuk besar itu, Kepolisian juga melakukan pengawasan terhadap pelabuhan kecil (tradisional) yang berpotensi menjadi tempat masuknya para pelaku kejahatan.
Perwira melati tiga di pundak ini mengungkapkan, pengamanan KTT G20 melibatkan seluruh unsur dari aparat keamanan. Polri akan mengerahkan ribuan personel yang nantinya akan tergabung dalam Operasi Puri Agung 2022.
“Selain aparat keamanan, kita juga harapkan peran masyarakat membantu mengawasi dan menjaga keamanan di lingkungan masing-masing agar segala sesuatu tidak terjadi,” jelasnya.
Pengamanan seluruh rangkaian kegiatan G20 menggunakan sistem terbuka dan tertutup, dengan cara bertindak preemtif, preventif dan represif. Sedangkan pola pengamanan dilakukan dengan membagi lokasi kegiatan menjadi 3 zona serta ring 1, 2, dan 3. ***
Editorial: A1
Source: Tribatanews