Bicaraindonesia.id, Palembang – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara resmi memulai “Roadshow Bus KPK: Jelajah Negeri, Bangun Antikorupsi”, di Bumi Sriwijaya, Kota Palembang, Sumatera Selatan, pada Jumat (9/9/2022) lalu.
Kegiatan ini sekaligus menandai babak baru kembalinya bus antikorupsi milik KPK di tengah-tengah masyarakat setelah vakum dua tahun akibat pandemi Covid-19.
Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menjelaskan, bus KPK akan hadir di tiga provinsi, yakni Sumatera Selatan, Lampung, dan Banten. Dari tiga provinsi tersebut, KPK akan menyambangi sembila kota dan kabupaten. Yakni, Palembang, Prabumulih, Ogan Komering Ilir (OKI), Bandar Lampung, Metro, Kalianda, Serang, Cilegon dan Tangerang Selatan.
“Bus KPK adalah representasi kehadiran KPK di masyarakat. Kami sering mendapatkan keluhan dari masyarakat di daerah. Oleh karenanya, bus ini hadir untuk menjawab pertanyaan tersebut,” kata Alex dalam keterangan tertulisnya, seperti dikutip pada Rabu (14/9/2022).
Di sisi lain, kehadiran bus KPK juga merupakan upaya KPK dalam memberikan sosialisasi dan pendidikan antikorupsi kepada masyarakat Indonesia secara luas. Hal ini sejalan dengan semangat Trisula Pemberantasan Korupsi KPK dimana pendidikan menjadi salah satu poin utama untuk memberantas korupsi di Indonesia.
Peningkatan peran serta masyarakat tentu sangat dibutuhkan saat ini. KPK berharap masyarakat dapat menjadi mata, telinga, dan kepanjangan tangan KPK di seluruh wilayah Indonesia untuk melihat, mendengar, dan melaporkan segala bentuk kecurangan atau perilaku tindak pidana korupsi.
Alex menyampaikan, masalah korupsi memiliki makna yang sangat luas. Akan tetapi, harus dipahami bahwa korupsi merupakan sebuah kebiasaan buruk yang seolah-olah menjadi budaya sehari-hari. Akibatnya, korupsi berdampak negatif bagi seluruh sektor kehidupan masyarakat karena merugikan keuangan negara dan menghambat pembangunan.
“Makanya dalam kesempatan ini kami turut mengundang murid-murid sekolah dasar bersama guru untuk bersama-sama mewujudkan budaya antikorupsi,” kata Alex.
Selain itu, KPK juga tak henti mengajak masyarakat untuk memegang teguh integritas dalam diri. Dan integritas tersebut, harus dipupuk sejak dini mulai dari bangku sekolah dasar, menengah, atas, dan perguruan tinggi. Harapannya, kelak mereka akan menduduki posisi sebagai penyelenggara negara maupun swasta, integritas tersebut akan menjadi pelindung dari perilaku koruptif.
Oleh karenanya, Alex mendorong dunia pendidikan di Indonesia untuk menjadi garda terdepan pembentukan karakter integritas tersebut. Sudah seharusnya, dunia pendidikan menjadi wadah untuk melahirkan calon generasi penerus bangsa yang dapat membangun negeri ini dengan bersih.
“Pendidikan karakter, disiplin, kerja keras, jujur, dan berintegritas itu yang harus ditanamkan ke anak-anak kita. Saya yakin kalau itu terjadi, maka kita bisa keluar dari negara yang tingkat korupsinya tinggi. Kita ingin masyarakat kita cerdas dan kesejahteraan meningkat,” jelas Alex.
Tidak hanya itu, Alex juga mengingatkan seluruh penyelenggara negara di Kota Palembang dan Sumatera Selatan untuk menjalankan tugasnya dengan menjaga amanah masyarakat. Menurutnya, 90 persen korupsi di daerah karena proses lelang yang tidak sesuai dengan ketentuan. Karenannya, pihaknya ingin, seluruh pihak mengikuti lelang secara terbuka, transparan, dan sehat.
Di waktu yang sama, Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru menilai acara “Roadshow Bus KPK: Jelajah Negeri, Bangun Antikorupsi”, merupakan kegiatan yang sangat positif. Kegiatan ini diharapkan dapat menaikkan tingkat literasi antikorupsi kepada seluruh lapisan masyarakat.
“Bus KPK ini akan lebih memberikan pemahaman kepada masyarakat Sumsel khususnya Palembang untuk tahu apa yang boleh dan tidak boleh dalam hal penyelenggara negara dan pelayanan masyarakat,” kata Herman.
Sementara itu, Wali Kota Palembang, Harnojoyo menyampaikan apresiasinya kepada KPK karena telah hadir dan memilih Kota Palembang sebagai lokasi pertama Roadshow Bus KPK. Kegiatan ini, menurutnya dapat mengedukasi masyarakat untuk bersama memberantas korupsi.
“Kita berharap melalui kegiatan ini akan menjadi salah satu kiat dalam membangun perilaku dan budaya antikorupsi melalui pendidikan dan pencegahan. Tentunya akan diikuti dengan perbaikan sistem sehingga semua anak bangsa jangan sampai terjerat kasus korupsi,” kata Harnojoyo. ***
Editorial: A1
Source: Humas KPK