Bicaraindonesia.id, Jakarta – Mulai 1 September 2022, Pemerintah telah menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Bahan Bakar Minyak (BLT BBM) melalui Kementerian Sosial (Kemensos) dengan total sebesar Rp12,96 triliun.
Secara simbolis, Presiden Joko Widodo menyerahkan kepada 100 Kelompok Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Sosial (Bansos) (Kartu Sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH)) di Kabupaten Jayapura, Sentani pada Rabu (31/8/2022).
“Bantuan ini diberikan untuk menyikapi kenaikan harga yang sekarang ini memang sudah mulai dirasakan naik sekaligus mengurangi beban pengeluaran keluarga dan meningkatkan daya beli Warga,” Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, seperti dikutip pada Minggu (4/9/2022).
Hal ini sejalan dengan amanat Presiden Jokowi bahwa bantuan diberikan agar daya beli dan konsumsi masyarakat jadi lebih baik.
Mensos Risma juga menjelaskan bahwa skema penyaluran BLT BBM menggunakan sistem top up dari setiap KPM Bansos masing-masing satu dan tidak boleh double.
Untuk penyalurannya, memanfaatkan jasa PT Pos Indonesia. Bantuan diberikan untuk 4 bulan, September hingga Desember 2022, masing-masing Rp150 ribu per bulan.
Namun, mekanisme penyalurannya dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama September Rp300 ribu, dilanjutkan pada tahap keduanya bulan Desember senilai Rp300 ribu. Sehingga total bantuan per KPM sebesar Rp600 ribu.
Adapun data yang digunakan tetap berbasis pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Mensos Risma memastikan, bahwa tidak ada data ganda. Sebab, Kemensos secara berkala melakukan perbaikan integritas data.
Sehingga BLT BBM tersebut, diharapkan dapat dirasakan oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Selain itu, data tersebut juga sudah dipadankan dengan Dukcapil.
“Setiap bulan minimal satu kali saya membuat SK (Keputusan Menteri Sosial) untuk perbaikan DTKS ini. Jadi tiap bulan dilakukan terus-menerus perbaikan data karena sudah tentu data ini dinamis,” ujarnya.
“Karena selalu ada dinamika karena ada yang meninggal, ada yang lahir, ada yang pindah dan sebagainya, termasuk yang seharusnya sudah graduasi, yang nantinya akan di- update dari lapangan,” sambungnya. ***
Editorial: B1
Source: Humas Kemensos