Bicaraindonesia.id, Mojokerto – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mendatangi langsung sejumlah Rumah Sakit (RS) yang menjadi tempat rujukan perawatan korban insiden Kecelakaan Lalu Lintas di Tol Mojokerto – Surabaya (Sumo) pada Senin (16/5/2022) pagi.
Kunjungan orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya ini untuk menjenguk korban kecelakaan sekaligus menyiapkan sejumlah langkah taktis penanganan.
Beberapa rumah sakit yang dikunjunginya mulai dari RS Citra Medika Mojokerto, RS Gatoel Mojokerto, RS Islam Sakinah Mojokerto, RS Emma Mojokerto hingga RS Petrokimia Driyorejo, Gresik.
Pada setiap kunjungannya tersebut, Eri Cahyadi selalu meminta kepada pihak rumah sakit agar memberikan penanganan terbaik bagi warga Kelurahan Benowo yang menjadi korban laka lantas.
Ia pun meyakinkan manajemen RS maupun pihak keluarga agar tak perlu khawatir mengenai biaya perawatan. “Saya ingin pelayanan yang terbaik buat warga Surabaya,” kata Eri Cahyadi di sela menjenguk korban kecelakaan di RS Citra Medika Mojokerto, Senin (16/5/2022) petang.
Eri Cahyadi menyatakan sudah berkoordinasi dengan Jasa Raharja terkait biaya perawatan warga Surabaya yang menjadi korban kecelakaan. Ia memastikan pemkot siap menjamin biaya perawatan di RS apabila sudah melebihi santunan yang diberikan Jasa Raharja sebesar Rp20 juta.
“Jasa Raharja menyampaikan ketika ada seperti ini (laka lantas) maka ada tindaklanjut yang Insyaallah dibiayai oleh Jasa Raharja senilai Rp20 juta, maksimal,” kata dia
Menurut dia, ketika korban kecelakaan itu warga Surabaya dan biaya perawatan di RS sudah di atas Rp20 juta, maka selanjutnya dicover menggunakan dana Universal Health Coverage (UHC) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
“Kalau warga Surabaya kita cover dengan UHC. Semua warga Surabaya pasti ada BPJS, karena kami membayarkan iurannya. Dan saya sampaikan (tanyakan) bisa. Jadi setelah lebih dari Rp20 juta, maka kemudian dicover melalui BPJS,” jelasnya.
Untuk mendukung percepatan penanganan dan perawatan korban, Eri Cahyadi juga mendatangkan langsung tenaga medis dari Kota Surabaya. Para tenaga medis yang dikirim diharapkan bisa membantu memberikan keputusan tindak lanjut mengenai keadaan korban kecelakaan yang tengah dirawat di RS Mojokerto dan Gresik.
Sebab, apabila dimungkinkan, pemkot juga berencana memindahkan pasien yang kondisinya stabil untuk dilakukan perawatan di RSUD dr Soewandhie dan RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) Kota Surabaya.
“Jika memungkinkan, kami ingin melakukan perawatan di Kota Surabaya. Pertama, untuk membantu keluarga korban agar lebih tenang dan kedua untuk memulihkan psikis korban serta keluarga terkait kejadian ini,” katanya.
Siagakan Personel BPBD di Rumah Sakit
Pemkot Surabaya menyiagakan 3-5 personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pada setiap rumah sakit yang menjadi tempat perawatan korban kecelakaan Tol Sumo. Penempatan personel di RS dilakukan untuk membantu memenuhi seluruh kebutuhan pasien dan keluarganya.
“Jadi semua kebutuhan dari pasien yang dirawat dan dari keluarga yang merawat dan membutuhkan apapun, tolong sampaikan kepada BPBD. Mulai kebutuhan makan, kebutuhan untuk apapun itu tolong tidak perlu bingung. Tetap duduk di tempat atau cari yang baju oranye dari BPBD Kota Surabaya,” pesan Eri Cahyadi.
Karena itu, Eri Cahyadi meminta kepada keluarga yang menjadi korban kecelakaan agar berkonsentrasi saja untuk kesembuhan pasien. Tak lupa ia juga meminta dukungan doa seluruh warga Surabaya untuk kesembuhan korban kecelakaan.
“Insyaallah kita kuat, kita hadapi bersama, karena tidak mungkin Gusti Allah maringi (memberikan) cobaan di atas kemampuan umatnya. Setiap keadaan pasti ada hikmahnya,” imbuhnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya, Ridwan Mubarun mengatakan, pemkot menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas insiden kecelakaan bus di Tol Sumo.
“Korban kecelakaan ada 31 orang. 14 di antaranya meninggal dunia, sedangkan 17 lainnya tengah dirawat di empat rumah sakit swasta yang ada di Kota Mojokerto,” kata Ridwan Mubarun di RS Citra Medika Mojokerto, Senin (16/5/2022) petang.
Dari ke 14 warga yang meninggal dunia tersebut, kata Ridwan, sesuai arahan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, seluruh jenazahnya sudah dilakukan pemulangan ke rumah duka pada Senin (26/5/2022) sore. Evakuasi jenazah dilakukan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto ke rumah duka di Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal.
“Senin (16/5/2022), sekitar pukul 15.45 WIB, 14 jenazah sudah dibawa dari RSUD Wahidin Sudiro Husodo ke rumah duka di Kelurahan Benowo,” jelasnya.
Sedangkan 17 warga yang selamat dari kecelakaan, langsung mendapatkan perawatan di sejumlah rumah sakit Mojokerto dan Gresik. Rencananya, apabila dimungkinkan dan kondisi pasien stabil, akan dirujuk ke rumah sakit di Surabaya agar lebih dekat dengan keluarganya.
Sebagai diketahui, sebuah Bus PO yang mengangkut sekitar 31 orang dalam perjalanan dari Yogyakarta ke Surabaya menabrak tiang variable message sign (VMS) di KM 712.400A Tol Sumo pada Senin, (16/5/2022) pagi.
Dari informasi yang dihimpun, bus tersebut melaju dari barat ke timur atau dari arah Jombang menuju ke Surabaya. Sampai di KM 712.400A Tol Sumo, bus tiba-tiba oleng sehingga menabrak tiang pesan-pesan atau VMS di kiri jalan. Insiden kecelakaan itu diduga disebabkan sopir mengantuk. (SP/B1)