Bicaraindonesia.id, Surabaya – Mengawali hari pertama masuk kerja pasca libur Lebaran 2022, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memimpin apel sekaligus halalbihalal yang digelar di halaman Kantor Gubernur Jatim, Senin (9/5/2022).
Diikuti ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Setdaprov Jatim, apel perdana setelah lebaran yang dilanjutkan halalbihalal tersebut, berjalan tertib, guyub dan peserta juga terlihat antusias.
Masih dalam suasana bulan Syawal, Gubernur Khofifah mengajak seluruh jajaran ASN untuk memaknai momen Halalbihalal layaknya filosofi Ketupat.
Ketupat atau ‘Kupat’ dalam bahasa Jawa yang berarti ‘Ngaku Lepat, seyogyanya bisa menjadi referensi bagi seluruh masyarakat dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan saling memaafkan.
“Intinya pada momen ‘Kupatan’ itu kita akan melakukan silaturahmi dan saling memaafkan atas segala kesalahan kita,” tutur Gubernur Khofifah dalam amanatnya.
“Jadi tidak hanya permohonan maaf kepada Allah, tetapi juga permohonan maaf kepada sesama manusia,” imbuhnya.
Bentuk ketupat yang dibungkus dengan janur kuning melingkar lingkarz dijelaskan dalam filosofi Jawa adalah simbolisasi bahwa kesalahan manusia berporensi mingkar- melingkar. Maksudnya manusia banyak salah dan hilaf baik disengaja maupun tidak di sengaja.
Tidak lupa, Gubernur Khofifah juga menyampaikan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1443 H bagi seluruh ASN yang merayakan. Ia berharap agar seluruh elemen terus menjalankan tugas dengan semangat prima dalam melayani masyarakat.
“Saya berharap kepada para ASN agar menjaga dan mempertahankan setiap prestasi yang sudah dicapai. Serta mengantisipasi dari setiap permasalahan yang muncul harus mampu dicarikan solusi hingga jalan keluarnya ditemukan,” jelasnya.
Tidak hanya menjadi momen saling memaafkan, apel ini juga dijadikan Gubernur Khofifah untuk mengingatkan para ASN Pemprov Jatim agar lebih peka terhadap permasalahan yang tengah terjadi di masyarakat.
Seperti pada kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang terjadi pada hewan ternak di beberapa wilayah, Gubernur Khofifah menuturkan, bahwa Pemprov Jatim masih dan akan terus berkoordinasi dengan seluruh sektor terkait untuk langkah pencegahan.
Bahkan, pihaknya telah meminta kepada Ikatan Alumni UNAIR dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) untuk menerjunkan tim dalam menangani sedetail dan sekomprehensif mungkin agar penyebaran virus pada hewan ternak tidak semakin meluas.
“Saya meminta kepada perg7ruan tinggi yang memiliki Fakultas Kedokteran Hewan untuk menerjunkan tim sebanyak mungkin untuk membantu masyarakat peternak agar penyebaran PMK bisa dikendalikan,” ungkapnya.
Masalah PMK ini,.disebutnya sangat penting dikomunikasikan ke masyarakat mengingat semakin dekatnya momen Hari Raya Idul Adha.
Maka dari itu, Gubernur Khofifah berharap agar seluruh ASN Pemprov Jatim juga sigap dalam upaya konfirmasi. Tidak hanya dari Dinas Peternakan, Pertanian, Kesehatan, dan Disperindag, namun instansi lainnya juga diminta punya kepedulian yang sama.
“Jadi semisal ada yang ditanya, sebaiknya bisa menjawab. Paling tidak merujuk pada Posko Terpadu penanganan PMK hewan ternak,” tegasnya.
Selanjutnya, permasalahan terkait kasus dugaan Hepatitis Akut yang menyerang anak hingga saat ini terus didalami atau diobservasi di RSUD Dr Soetomo dan RSUD Saiful Anwar Malang.
Selain itu, Gubernur Khofifah juga memastikan bahwa tidak ada tambahan hari libur berupa Work From Home bagi pekerja maupun pelajar di Jawa Timur. Menurutnya, suasana arus balik Lebaran di Jawa Timur berbeda dengan di provinsi lainnya yang lebih padat.
“Tidak ada urgensi untuk menambah hari libur. Jadi hari ini sekolah-sekolah tetap mulai masuk,” papar dia.
Mengenai kondisi arus balik mudik Lebaran di Jawa Timur sendiri, gubernur perempuan pertama di Jatim itu menyebut bahwa pihaknya telah berkordinasi dengan berbagai pihak lintas sektor demi kelancaran arus lalu lintas.
“Koordinasi lintas sektor masih dan akan terus kita lakukan, mengingat arus balik masih akan terjadi dalam waktu tiga hari ke depan setelah lebaran ketupat,” pungkasnya. (SP/HD1/A1)