Bicaraindonesia.id – Pengurus Daerah (PD) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Surabaya menetapkan sejumlah program utama dan unggulan di tahun 2022 ini. Program utama itu, di antaranya penyusunan database masjid se-Surabaya dan impelementasi memorandum of understanding (MoU) lembaga wakafrising yang bekerja sama dengan Yayasan Edukasi Wakaf Indonesia (YEWI).
Sekretaris PD DMI Surabaya, Agus Prastyo mengatakan, program-program tersebut telah dibahas dalam Rapat Kerja (Raker) DMI Surabaya pada Minggu (6/3/2022) lalu.
“Program ini juga telah diputuskan dan direkomendasikan untuk dijalankan di tahun ini,” kata Agus Prastyo melalui keterangan tertulisnya, Selasa (8/3/2022).
Ia menjelaskan program penyusunan database masjid sebenarnya telah dijalankan. Menurut dia, sebelum raker DMI Surabaya, pihaknya telah bergerak melakukan pendataan masjid se-Kota Pahlawan.
Langkah yang telah dilakukan yakni dengan mengirimkan surat ke takmir-takmir masjid untuk menginput data tentang masjid. Agar lebih efektif, pendataan dilaksanakan secara online melalui Google Form.
“Sementara ini yang terdata di kami, ada sekitar 1.700 masjid se-Surabaya. Namun kami terus melakukan update, baik melalui Google Form maupun pengurus cabang DMI kecamatan. Sebab, siapa tahu ada masjid yang belum terdata,” terangnya.
Sedangkan untuk program implementasi MoU lembaga wakafrising, dikatakan Agus, DMI Surabaya menginginkan bahwa masjid juga memiliki fungsi pemberdayaan ekonomi umat. Melalui wakaf jamaah yang bisa dilaksanakan di masing-masing, dana yang terkumpul bisa dimanfaatkan untuk pemberdayaan ekonomi umat itu.
“Jadi, wakaf kan tidak hanya berwujud tanah. Wakaf bisa berwujud uang, seperti infaq. Dengan wakaf uang itu, masjid sebagai pemberdayaan ekonomi umat bisa terealisasi,” jelas dia.
Di sisi lain, Agus Prastyo menjabarkan DMI Surabaya juga memiliki sejumlah program unggulan yang juga dihasilkan dari raker. Beberapa program unggulan itu, misalnya melaksanakan bootcamp kewirausahaan bagi remaja masjid (Remas).
Bootcamp yang dimaksudkan adalah menampung para remas untuk diberikan pelatihan tentang berwirausaha. Mereka akan ditraining dan diarahkan sesuai dengan spesifikasi bidang usaha apa yang diinginkan.
“Bahkan pasca bootcamp, mereka juga akan terus didampingi mentor untuk menjalankan bidang usaha yang diinginkan itu,” ujar Agus.
Program unggulan berikutnya adalah menggelar Liga Masjid. Konsep Liga Masjid ini adalah kegiatan berbasis olahraga dan para pesertanya adalah remas.
Selanjutnya, program yang lain yakni melakukan kerjasama dengan instansi tertentu untuk memberikan pelatihan khusus pada takmir atau remas. Misalnya, pelatihan jasa service AC dan mobile bengkel (bengkel bergerak) untuk sepeda motor.
Tak kalah penting, DMI Surabaya juga akan melaksanakan penguatan peran dan eksistensi pengurus cabang melalui mandatory pembentukan ranting-ranting. Berikutnya, pemenuhan sarana prasarana, seperti kantor atau sekretariat yang bekerjasama dengan kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Surabaya.
“Kami juga akan tetap melakukan program rutin tahunan dalam peringatan hari besar Islam, seperti Kampung Ramadan, Safari Ramadan serta mendirikan posko Lebaran,” kata Agus Prastyo kembali.
Program turunan atau program rancangan dari DMI Jawa Timur termasuk tetap akan dilaksanakan. Seperti, bintek untuk para pengurus cabang dan bakti sosial.
“Kami juga akan menyalurkan bantuan dana dari gubernur Jatim terkait uang kehormatan bagi imam/takmir masjid,” pungkasnya. (A1)