Bicaraindonesia.id – Saat ini berbagai upaya untuk menyediakan energi alternatif yang ramah lingkungan, terus dilakukan. Hal ini sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan energi yang semakin hari terus menipis.
Melihat hal itu, sejumlah warga Mulyo Mukti, Kelurahan Babat Jerawat, Kecamatan Pakal Surabaya, membuat briket arang dari bahan sampah dedaunan. Briket arang tersebut dapat dijadikan sebagai energi alternatif atau pengganti minyak atau gas bumi untuk memasak yang bernilai ekonomis.
Pendamping Kader Lingkungan Kelurahan Babat Jerawat Surabaya, Khairul Huda mengatakan, warga RW02 Mulyo Mukti mengumpulkan sampah dedaunan kering di halaman rumah untuk dijadikan arang briket. Sampah daun kering yang dikumpulkan itu kemudian dibakar terlebih dahulu, namun tidak sampai menjadi abu.
“Hasil pembakaran daun tersebut, kemudian disaring untuk diambil partikel daun yang halus, kemudian dicampur dengan cairan berbahan tepung tapioka dan dicetak dengan bentuk yang diinginkan di sebuah alat yang terbuat dari besi bekas,” kata Khairul, Kamis (13/09/19).
Hasil cetakan arang briket yang masih basah tersebut, kemudian dikeringkan di bawah terik sinar matahari. Tujuannya, agar kering dan keras sebelum digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak dan keperluan rumah tangga lainnya.
Khorul mengungkapkan, daun kering menjadi arang yang ia kelola bersama warga, dianggapnya sebagai salah satu solusi alternatif dalam upaya pengadaan energi terbarukan.
“Selain itu pengolahan sampah daun kering ini juga sebagai salah satu cara untuk mengatasi permasalahan sampah yang bernilai ekonomis,” terangnya.
Saat ini arang briket tersebut sudah dipakai untuk bahan bakar di sejumlah kedai kopi dan warung yang ada di wilayah Kecamatan Pakal Surabaya.
Menurut Khairul, arang briket daun kering dianggap sangat memiliki keistimewaan. Selain tidak menghasilkan asap yang tebal, arang briket daun kering ini ternyata memiliki nyala bara api yang lebih tahan lama.
“Nyala bara api lebih tahan lama, dibanding arang biasa yang berasal dari kayu,” pungkasnya.