Bicaraindonesia.id – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Jawa Timur kembali menggelar Kampoeng Kreasi. Kali ini, acara digelar di Atrium Utama Royal Plaza Surabaya, pada 3-6 Maret 2022, dengan tajuk “Memperkuat Ekonomi Pedesaan Menuju Optimis Jatim Bangkit.”
Pada 2022 ini, Kampoeng Kreasi telah memasuki tahun ketiga. Itu semenjak digelar kali pertama pada 2020 lalu, dan telah menjadi kegiatan tahunan Dinas PMD Jawa Timur untuk mendorong peningkatan ekonomi pedesaan di Provinsi Jatim.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, bahwa pameran seperti Kampoeng Kreasi salah satu fungsinya adalah sebagai center inovasi dan kreativitas produk UMKM. Karena itu, menurut dia, harus ada stan khusus klinik Bumdesa pada setiap ekspo produk UMKM.
“Peserta pameran bisa langsung berkonsultasi dengan klinik Bumdesa tentang bagaimana mengembangkan produknya, misalnya produk UMKM tersebut ingin ekspor. Maka usai pameran bisa langsung ditindaklanjuti,” kata Gubernur Khofifah di sela meninjau Kampoeng Kreasi, Jumat (4/3/2022) sore.
Dia pun mencontohkan, ada penjual pisang Cavendish dari Nganjuk yang ingin produknya dapat tembus ke pasar ekspor namun bibit dan lahannya belum disertifikasi. “Di sinilah fungsi klinik Bumdesa untuk memfasilitasi persyaratan agar produk pisang Cavendish bisa lolos ke pasar ekspor,” jelas dia.
Dalam setiap pameran, kata Gubernur Khofifah, juga harus ada tim identifikasi yang berkeliling untuk menemu kenali produk-produk yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan.
“Saya setiap kali ada pameran selalu berusaha berkeliling ke setiap stand , salah satunya juga untuk menemukenali produk-produk yang mungkin bisa dikembangkan untuk disambungkan kepada stakeholder yang berkepentingan,” ujar gubernur perempuan pertama di Jawa Timur tersebut.
Dalam Kampoeng Kreasi 2022 ini, ada 34 stan peserta yang meramaikan pameran dengan menyajikan produk-produk unggulan dari daerah masing- masing. Para peserta itu, meliputi Pelaku Usaha Ekonomi Masyarakat (PUEM), Badan Usaha Milik Desa (BUM DESA), Lembaga Pembiayaan, hingga Komunitas dan Asosiasi Pelaku Usaha (Fashion, Craft, Food) di Provinsi Jawa Timur.
Selain menyajikan produk UMKM, dalam venue pameran juga menggelar sejumlah kegiatan. Seperti, pelatihan branding dan kemasan, kurasi produk, export center, workshop sinando (Sinau Nang Ndeso) Batik Sidoarjo, anyaman sintetis Jombang, dan demo memasak resep tradisional Jawa Timur. Termasuk talkshow inspiratif & success story, demo membatik untuk para pengunjung.
Dalam gelaran yang sama, Dinas PMD Jatim meneken perjanjian kerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Jawa Timur. Kerja sama ini dijalin dalam rangka pengembangan BUMDesa Go Ekspor.
Tak ketinggalan, pameran kali ini diramaikan dengan beragam sharing dan diskusi BUMDesa Go Export bersama Ketua Umum KADIN Jatim, Andik Dwi Putranto, Kepala Dinas PMD Jatim Soerkaryo, Kepala Pengelola Export Center Thomas S Kaihatu, Direktur KADIN Institute, Nurul Indah Susanti, dan Direktur Rumah Kurasi, Setyohadi. (SP/HD1/A1)