Bicaraindonesia.id – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) berkolaborasi dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) membentuk Military-Computer Security Insident Response Team yang diberi nama MIL-CSIRT TNI. Tim tersebut akan bertugas memperkuat kesiapan sistem pertahanan dan keamanan ruang siber Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Pembentukan tim tanggap insiden keamanan siber ini kami harap dapat mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi TNI dalam menjaga kedaulatan negara di ruang siber,” kata Kepala BSSN Hinsa Siburian dalam sambutan peluncuran MIL-CSIRT TNI di Aula Gatot Subroto Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (9/2/2022).
Hinsa berharap MIL-CSIRT TNI dapat berkolaborasi, bersinergi dan berbagi informasi dengan seluruh stakeholder keamanan siber di Indonesia, terutama dalam melakukan penanggulangan dan pemulihan insiden siber sehingga Indonesia memiliki visibilitas yang menyeluruh terhadap aset siber dalam bentuh aksi respon yang cepat, efektif, dan efisien.
“Ancaman terhadap keamanan siber tidak langsung dapat dikatakan sebagai ancaman militer atau non militer, pada hakikatnya ancaman siber dikategorikan sebagai ancaman hibrida. Tren global ancaman serangan pada domain ranah siber dibagi menjadi tiga kategori yaitu: kontrol informasi, spionase, dan sabotase siber,” jelas purnawirawan jenderal bintang tiga tersebut.
Hinsa menyebut ancaman siber merupakan keinginan dan kemampuan pihak tertentu, baik aktor negara maupun non negara yang berpotensi termanifestasi dalam bentuk serangan di atau dari ruang siber.
“Dalam menjalankan peran pengelola insiden siber di lingkungan TNI kemampuan sumber daya manusia MIL-CSIRT TNI perlu terus ditingkatkan melalui berbagai jenis pelatihan. Perlu juga dilakukan simulasi penanganan serangan siber dengan berbagai skenario sehingga kita siap menghadapi segala serangan siber dengan model apapun,” jelas Hinsa.
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa menyebut MIL-CSIRT TNI tersebut sangat bagus. Saat ini (terkait dengan isu keamanan ranah siber) TNI masih memiliki keterbatasan termasuk Sumber Daya Manusia. Andika Perkasa berharap BSSN dapat memandu TNI dengan mengirimkan timnya untuk selalu memberikan asistensi mengingat BSSN mempunyai link internasional dan sesehingga bisa mendapatkan update perkembangan (keamanan) cyber yang memang terjadi sangat cepat.
“Saya kira pembentukan MIL-CSIRT TNI ini kiranya dapat menunjukan betapa pentingnya kemampuan pertahanan dan keamanan di ruang siber TNI menurut BSSN sehingga membutuhkan kolaborasi yang kokoh mengingat saat perang terjadi cyber warfare sudah (mendahului) bertempur terlebih dahulu mendahului Alutsista hardware yang terkadang masih belum terlibat,” ujar Panglima TNI.
Andika Perkasa menyatakan terima kasih kepada BSSN karena bagi TNI menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara, merupakan tugas pokok TNI.
Kegiatan launching terebut dihadiri oleh pejabat terkait dari BSSN dan TNI. Hadir juga Komandan Satsiber TNI Brigjen (Mar) Suaf Yanu Hardani, undangan dari Kepolisian RI, Kementerian Pertahanan RI, Badan Intelijen Negara, serta pengamat keamanan siber dari Institut Teknologi Bandung. (* /B1)