Bicaraindonesia.id – Lonjakan kasus Covid-19 secara nasional telah nampak sejak minggu ke-3 Januari 2022. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pada Rabu (2/2/2022) lalu pun menyatakan, bahwa Indonesia telah resmi masuk gelombang 3 Covid-19.
Berdasarkan data Kemenkes RI per 3 Februari 2022, tercatat ada 17.895 kasus baru terdeteksi secara nasional. Sedangkan di Jawa Timur sendiri, tercatat ada 1.394 kasus baru.
Dengan kondisi tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan, bahwa pihaknya bersama Forkopimda dan pemkab/pemkot se-Jatim, telah menyiapkan sejumlah jurus untuk menangani dengan sigap gelombang ketiga Covid-19.
Gubernur Khofifah menerangkan, langkah sigap tersebut dilakukan dengan upaya preventif atas lonjakan kasus yang biasa terjadi usai libur panjang.
“Seperti pola sebelumnya, bahwa akan terjadi lonjakan kasus pasca libur panjang. Kita sudah siapkan rencana (plan) sejak November lalu. Sehingga lonjakan kasus diharapkan bisa terantisipasi,” kata Gubernur Khofifah.
Adapun sejumlah langkah antisipatif dan preventif tersebut disiapkan secara matang antara lain, dengan melakukan optimalisasi Tracing, Testing dan Treatment (3T), penerapan 5M dan percepatan vaksinasi.
“Alhamdulillah meski secara nasional kasus merangkak naik, situasi di Jatim meski mengalami kenaikan tetapi masih terkendali dan indikator penanganan pandemi masih sesuai standar WHO,” jelasnya.
Sementara itu, berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Jatim per tanggal 3 Februari 2022, Gubernur Khofifah memaparkan, kapasitas testing di Jatim mencapai 4x standar WHO, yakni 160-180 ribu tes PCR per minggunya. Dengan testing yang memadai, prosentase positivity rate di Jatim tercatat 1,72 persen.
“Positivity rate tersebut masih sesuai dengan standar WHO yakni di bawah 5 persen. Sementara kita tahu saat ini positivity rate nasional adalah 8,95 persen,” tuturnya.
Sedangkan persentase tracing dari kasus positif di Jatim pun masih dalam kondisi memadai, yakni 15,64. Hal tersebut masih sesuai standar yang ditetapkan Kemenkes yakni 15 orang per 1 kasus. Jika dibandingkan dengan tracing ratio nasional saat ini berada di angka 8,92
Hal yang sama juga terjadi dalam persentase Bed Occupancy Rate (BOR) di Jatim yang masih dalam kategori aman, meski penambahan kasus juga terjadi. Tercatat, saat ini BOR isolasi di Jatim masih berada dalam angka 4,31 persen per minggunya. Sedangkan BOR mingguan nasional sudah merangkak naik di angka 13,85 persen.
“Tentunya terkendalinya indikator epidemiologi ini berkat pengalaman sebelumnya dari Jatim dan kolaborasi yang baik dari seluruh elemen masyarakat,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah berharap, terjadinya gelombang Omicron yang juga dialami oleh negara-negara besar lainnya tidak membuat masyarakat kaget dan panik.
“Di negara besar lain gelombang Omicron ini terjadi selama 1-2 bulan. Kita tidak boleh panik dengan terjadinya kenaikan kasus. Tapi kita harus bersama-sama (sinergi) dan fokus pada penguatan prokes dan vaksinasi. Insya Allah kita bisa bisa mencegah kenaikan kasus dan mencegah jatuhnya korban akibat COVID-19,” ujarnya.
Mantan Menteri Sosial (Mensos) RI ini juga mengungkapkan, bahwa dalam upaya penanganan Covid-19, pihaknya terus menggencarkan vaksinasi. Ini membuat capaian vaksinasi ketiga (booster) Jatim tertinggi secara nasional dengan total capaian vaksin mencapai 766.800 orang.
“Kita akan bersama-sama dengan tiga pilar plus pemerintah daerah, TNI/POLRI, DPRD/Parpol, plus tokoh agama/Toga dan tokoh masyarakat/Tomas, maupun pentahelix approach yang melibatkan pemerintah, kampus, media, sektor swasta dan masyarakat untuk terus menggenjot capaian vaksinasi. Utamanya di daerah yang vaksinnya belum mencapai standar. Strong partnership dan sinergitas akan menjadi kunci percepatan capaian vaksinasi ini,” kata Gubernur Khofifah.
Masih dalam data yang sama, capaian vaksinasi dosis pertama Jatim mencapai 87,60 persen atau setara dengan 27.878.421 dosis tersuntikan. Sedangkan untuk capaian vaksinasi dosis kedua, mencapai 64,56 persen atau setara dengan 20.545.928 dosis tersuntikan. Baik capaian dosis pertama maupun dosis kedua menjadikan Jatim menempati posisi kedua tertinggi capaian vaksin nasional.
Sedangkan untuk capaian vaksinasi anak (6-11 tahun) telah tervaksin sebanyak 2.244.708 anak di 38 Kabupaten/Kota se-Jatim.
“Mohon untuk kabupaten/kota yang capaian vaksinasinya belum memenuhi target agar segera melakukan percepatan. Dan saya minta penerapan prokes dan 5M diperketat ditengah mobilitas yang sudah tinggi ini,” pungkasnya. (SP/HD1/A1)