Bicaraindonesia.id – Ekonomi Indonesia mampu tumbuh berkualitas di tengah ketidakpastian ekonomi global. Hal ini tercermin dari laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang baru merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia di Triwulan III-2019, pada Selasa, 5 November 2019 lalu.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, ekonomi Indonesia tumbuh 5,02 persen (YoY) di Triwulan III-2019, melambat dibandingkan Triwulan II-2019 dan Triwulan III-2018, yang tumbuh masing-masing 5,05 persen (YoY) dan 5,17 persen (YoY).
“Meski terjadi perlambatan, pencapaian ini masih lebih baik dibandingkan beberapa negara peer lainnya di ASEAN, diantaranya Malaysia, Thailand, dan Singapura,” kata Menko Airlangga seperti dalam keterangan resmi tertulis, Jumat (8/11/19).
Menurutnya, perlambatan ekonomi global, merupakan tantangan yang saat ini dihadapi oleh seluruh negara di dunia, sehingga pertanyaan yang lebih relevan adalah seberapa tahan perekonomian Indonesia menghadapinya.
“Sebenarnya, kinerja ekonomi Indonesia sepanjang Tahun 2019 cukup baik secara fundamental karena banyak negara justru mengalami perlambatan ekonomi yang lebih dalam, misalnya Cina, Amerika Serikat, dan Uni Eropa,” katanya.
Fenomena tren perlambatan pertumbuhan ekonomi, sebenarnya bukan hanya dialami oleh Indonesia, namun sebagian besar negara di dunia.
Bahkan, IMF dalam laporannya periode Oktober 2019, kembali menurunkan proyeksi pertumbuhan global untuk Tahun 2019, dari 3,5 persen pada laporannya di Januari 2019, turun menjadi 3,3 persen pada April 2019.
Dari angka itu terus merevisi ke bawah hingga ekonomi global diperkirakan hanya tumbuh 3,0 persen di Tahun 2019 dalam laporannya di Oktober 2019.
Perkiraan serupa juga dilakukan oleh Bank Dunia yang sempat memperkirakan ekonomi global tumbuh 2,9 persen (YoY) dalam laporannya di Januari 2019. Namun, dalam laporan terakhirnya pada Juni 2019, diperkirakan hanya akan tumbuh 2,6 persen.