Bicaraindonesia.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menerima dua penghargaan Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Award 2021. Pertama, Peringkat I untuk Perencanaan Kebutuhan, Pelayanan Pengadaan, Kepangkatan dan Pensiun. Sedangkan kedua, Peringkat I Komitmen Pengawasan dan Pengendalian.
Kedua penghargaan tersebut, diserahkan langsung Kepala BKN RI, Bima Haria Wibisana kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (26/11/2021) sore.
Gubernur Khofifah mengatakan, inovasi menjadi faktor penting dalam menghadapi era Society 5.0. Maka dari itu, dia mendorong Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jatim untuk terus berinovasi dalam menjalankan tugasnya.
Khofifah menuturkan, Pemprov Jatim menerapkan konsepsi CETTAR dalam menjalankan roda pelayanan kepada masyarakat. CETTAR yang tidak lain adalah akronim dari Cepat, Efektif, Tanggap, Transparansi, Akuntabel dan Responsif tersebut, dijadikan motivasi dan pendongkrak semangat seluruh ASN Jatim untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Selama ini, kami berupaya agar CETTAR benar-benar diwujudkan dalam setiap program kerja dan kebijakan. Jadi bukan sekedar slogan tanpa makna. Saya ingin masyarakat Jatim benar-benar bisa merasakan arti CETTAR tersebut,” kata Gubernur Khofifah.
Mantan Menteri Sosial (Mensos) RI itu menjelaskan, bahwa CETTAR berarti kecepatan untuk bisa menangani apa saja yang menjadi tupoksi jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemprov Jatim. Baik itu secara efektif, efisien, tanggap, transparan, accountable dan responsif.
“Bukan sekadar responsif tapi quick response. Format ini menyatu pada gerak seluruh OPD, tidak terkecuali,” tambah dia.
Gubernur Khofifah juga mengungkapkan, prestasi yang diraih Pemprov Jatim ini adalah prestasi bersama seluruh ASN. Karenanya, ia pun menyampaikan terima kasih kepada seluruh ASN Jatim atas kerja keras, dedikasi dan loyalitas dalam melayani seluruh masyarakat.
Pihaknya berharap penghargaan yang diterima Pemprov Jatim maupun pemkab/pemkot di Jatim ini dapat menjadi semangat dan dorongan untuk melakukan transformasi yang dapat menjawab semua tantangan kekinian. Termasuk, diantaranya melakukan pembinaan terhadap sumber daya manusia yang notabene menjadi ujung tombak pelayanan publik.
“Bukan hanya pemenuhan kebutuhan, tetapi percepatan pemenugan kualifikasi kompetensi yang dibutuhkan. Semakin baik kualitas SDM, diharapkan semakin baik pula kualitas pelayanan kepada masyarakat. Ini menjadi pekerjaan rumah bersama yang harus segera diselesaikan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala BKN RI Bima Haria Wibisana mengatakan, bahwa penguatan birokrasi merupakan kunci kemajuan negara. Menurutnya, saat ini birokrasi harus mampu dan terampil berkolaborasi dalam mewujudkan berbagai program dan kebijakan pembangunan.
Untuk itu, kata dia, sudah waktunya birokrasi beradaptasi dan mengubah pola-pola yang sekiranya tidak sesuai dengan kebutuhan yang ada. Utamanya dalam hal pelayanan publik dan birokrasi. Selain digitaliasi layanan agar lebih efektif dan efisien, pembinaan SDM pun perlu dilakukan guna meningkatkan kualitas pelayanan publik. Termasuk dengan menggandeng generasi millenial dan gen z.
“Milenial dan gen z punya persepsi dan nilai yang tidak ada di generasi sebelumnya. Tapi banyak yang mengatakan kalau mereka tidak santun. Mereka cuek, jadi jangan disamakan dengan generasi dulu. Kita malah harus beradaptasi karena mereka dengan kecakapan teknologinya merupakan masa depan kita,” imbuhnya.
Sebagai informasi, BKN Award 2021 diberikan bagi Kementerian/Lembaga/Daerah (K/L/D) sebagai Instansi Pengelola Kepegawaian terbaik dari penilaian indeks implementasi norma, standar, prosedur, dan kriteria (NSPK) Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN). (SP/HD1/A1)