Bicaraindonesia.id, Jakarta – Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo bersama Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni membahas penanganan temuan kayu yang diduga menjadi salah satu faktor penyebab kerusakan infrastruktur serta jatuhnya korban jiwa akibat bencana di Aceh, Sumatra, dan Sumatra Barat.
Hal tersebut disampaikan Kapolri dalam jumpa pers usai melakukan audiensi di Gedung Utama Mabes Polri, Kamis (4/12/2025) malam.
Dalam pernyataannya, Kapolri menyampaikan ungkapan duka yang mendalam atas bencana yang menimpa masyarakat di sejumlah wilayah terdampak.
“Kita menyampaikan duka cita yang mendalam terhadap saudara-saudara kita yang terdampak bencana, baik di Aceh, di Sumatra maupun Sumatra Barat,” ujar Kapolri dalam keterangannya dikutip pada Jumat (6/12/2025).
Ia menjelaskan temuan kayu yang diduga ilegal mendapat perhatian khusus dari Presiden. Karena itu, Polri bersama Kementerian Kehutanan (Kemenhut) sepakat membentuk Satuan Tugas (Satgas) Gabungan untuk melakukan penyelidikan secara menyeluruh.
“Kami menyambut baik dan akan melakukan kerja sama dengan Menteri Kehutanan dan tim untuk membentuk Satgas Gabungan guna melakukan penyelidikan terkait temuan-temuan kayu yang diduga berdampak terhadap kerusakan, jembatan rusak, rumah terdampak, hingga adanya korban jiwa,” jelasnya.
Kapolri menegaskan personel Polri sudah diturunkan ke lapangan dan akan segera bergabung dengan tim dari Kementerian Kehutanan serta unsur lain yang dibutuhkan.
“Dalam waktu dekat saya meminta agar tim segera bergerak dari hulu sampai hilir, khususnya di lokasi-lokasi yang memiliki potensi perlu ditindaklanjuti karena memang ada dugaan-dugaan pelanggaran,” sambungnya.
Ia memastikan pendalaman akan dilakukan secara komprehensif dan hasilnya akan disampaikan kepada publik setelah tim gabungan menyelesaikan tugas.
“Yang jelas sementara itu yang bisa kami sampaikan. Kita akan pastikan kerja tim berjalan cepat,” pungkas Kapolri. (*/Hum/A1)


